Sekitar 80 siswa duduk rapi menantikan suara instrumen yang pernah mereka pelajari. Hari itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bucharest resmi menyerahkan donasi 32 set angklung untuk sekolah yang telah berdiri sejak 1957 tersebut.
Donasi ini menjadi bagian dari upaya diplomasi budaya Indonesia di Eropa Timur sekaligus mendukung pendidikan inklusif bagi anak-anak Rumania. Duta Besar RI untuk Rumania, Meidyatama Suryodiningrat, menyampaikan rasa bangga dan harapannya dalam sambutan penyerahan.
“Angklung mengajarkan bahwa satu nada saja tidak cukup untuk menjadi melodi yang indah. Harmoni tercipta ketika kita bermain bersama. Nilai itulah yang kami harap dapat menyatukan Indonesia, Uruguay, dan Rumania,” kata Dubes Meidyatama melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu 29 November 2025.
Hubungan antara sekolah tersebut dan angklung bukanlah hal baru. Sebelumnya, staf KBRI pernah menyaksikan langsung penampilan angklung para siswa, dipandu oleh Carlos Blanco Fadol, guru musik asal Uruguay. Cerita itu membuat Dubes Meidyatama dan Dubes Uruguay untuk Rumania, Alberto Antonio Rodriguez Goñi, berinisiatif mencari cara agar pembelajaran angklung dapat terus berlanjut.
Dubes Goñi menyambut baik dukungan Indonesia. “Inisiatif ini menunjukkan bahwa Uruguay dan Indonesia memiliki semangat yang sama, bekerja bersama dan berkontribusi bagi masa depan generasi muda,” katanya.
Kepala sekolah, Cosmina Cazan, juga menyampaikan apresiasi mendalam atas bantuan tersebut. Ia menyebut angklung bukan instrumen asing bagi siswa-siswinya. “Seorang guru musik dari Uruguay pernah mengenalkan kami pada alat musik ini. Bila dimainkan bersama, angklung mengeluarkan suara yang indah,” ujarnya.
Acara penyerahan berlangsung meriah dengan penampilan Manshur Angklung, yang membawakan lagu-lagu seperti Ode to Joy, Jingle Bells, hingga Wonderful Life. KBRI Bucharest juga memanjakan para siswa, guru, dan tamu undangan dengan aneka kudapan khas Indonesia.

