Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya Pertamina menjaga pasokan energi, yang merupakan bagian dari Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pertamina. Kegiatan ini telah aktif sejak 13 November 2025.
Satgas Nataru bertugas memonitor kebutuhan energi dan infrastruktur distribusi di seluruh wilayah Indonesia, sebagai wujud Pertamina melayani masyarakat Indonesia dengan sepenuh hati, termasuk di titik rawan bencana.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatkan, Pertamina mengapresiasi TNI dan Polri, Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta semua pihak yang mendukung Pertamina dalam memenuhi pasokan BBM dan LPG ke masyarakat, terutama di wilayah terdampak bencana.
“Koordinasi dengan berbagai pihak diperlukan agar mobil tangki dapat mendistribusikan BBM dengan aman dan tetap mengedepankan aspek safety,” kata Baron melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 28 November 2025.
Melalui PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin sebagai anak usaha yang bergerak di bidang distribusi dan logistik energi, pada Jumat sore, 28 November 2025, sebanyak 14 unit Mobil Tangki kapasitas 16.000 Liter yang mengangkut Pertalite, Pertamax, dan Bio Solar telah diberangkatkan dari Integrated Terminal Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.
Mobil tangki ini diarahkan menuju Kota Bukittinggi, melalui jalur Sitinjau Lauik. Jalur ini dikenal sebagai bagian dari Jalur Lintas Sumatera yang menghubungkan Kota Padang dan Solok di Sumatera Barat, dengan medan ekstrem yakni tanjakan curam dan tikungan tajam.
Jalur Sitinjau Lauik menjadi alternatif bagi distribusi BBM. Pasalnya, sejak Kamis 27 November 2025, akses jalan dari Kota Padang ke Bukittinggi tidak bisa dilalui karena banjir akibat luapan Sungai Batang Anai merendam akses jalan utama Padang-Bukittinggi tersebut.
Integrated Terminal Teluk Kabung berkapasitas lebih dari 125 ribu kilo liter, pada kondisi normal melayani distribusi hingga ke Dumai, Pekanbaru, Kepulauan Mentawai dan Kota/Kabupaten di Wilayah Sumatera Barat lainnya.
Saat ini, IT Teluk Kabung diprioritaskan untuk memenuhi suplai ke sekitar wilayah Padang, yakni ?Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Dhamasraya, ?Solok Selatan. Selain itu, akses Kabupaten Pesisir Selatan dan akses Kabupaten Pasaman Barat.
IT Teluk Kabung juga memiliki Terminal LPG berkapasitas lebih dari 2.800 metric ton, yang disalurkan ke agen dan pangkalan LPG di sekitar wilayah Sumatera Barat.
Sementara itu, Pertamina juga telah melakukan penyaluran BBM melalui Terminal BBM Sibolga, di Sumatera Utara, dengan alur suplai ke Kota Sibolga, Pandan, Muriaha (Tapanuli Tengah). Serta Terminal BBM Lhokseumawe, Aceh, dengan alur suplai ke wilayah lintas barat, yakni ke Batuphat hingga Lhokseumawe, dan wilayah lintas timur yakni Tepin Punti hingga Aceh Utara.
Wilayah tersebut juga terimbas banjir dengan sebagian kondisi jalan terputus akibat material longsor dan luapan banjir.
“Pertamina akan terus mengawal kondisi suplai energi hingga situasi di lokasi terdampak kembali normal sepenuhnya,” kata Baron.
Sebagai bagian dari PT Elnusa Tbk, Elnusa Petrofin juga segera mengaktifkan contingency plan untuk memastikan suplai tidak terputus. Ini dilakukan melalui penyesuaian rute harian melewati jalur yang paling aman serta koordinasi intensif dengan aparat, relawan, dan pemangku kepentingan daerah. Optimasi jadwal pengiriman untuk memastikan pelanggan prioritas tetap tersedia.
“Energi bukan hanya angka distribusi. Di tengah bencana, energi adalah harapan,” ujar Rustam Aji, Corporate Secretary Elnusa.
“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh awak mobil tangki (AMT) yang tetap hadir dengan keberanian dan ketulusan. Mereka mewujudkan nilai AKHLAK — amanah, kompeten, dan loyal — dalam bentuk yang paling nyata,” kata Rustam.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan, serta selalu berhati-hati saat melintas di jalur yang masih dalam penanganan. Jika terdapat kendala layanan, silakan hubungi Pertamina Contact Center 135.

