Netanyahu dinilai memecah belah bangsa dan mengganggu tugas kenegaraannya.
Apalagi, Israel sedang berada di tengah perang dan tekanan politik.
Sementara, kantor kepresidenan Israel pada Minggu, 30 November mengkonfirmasi telah menerima permintaan Netanyahu tersebut.
Mereka menilai permintaan tersebut sebagai permintaan luar biasa.
“Setelah menerima semua pendapat yang relevan, Presiden akan mempertimbangkan permintaan tersebut secara bertanggung jawab dan tulus,” respons Kantor Kepresidenan, dikutip dari CBS, Senin, 1 Desember 2025.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

