Hal itu diungkapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii dalam rapat dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 1 Desember 2025.
“Tadi memang beberapa pertanyaan terkait dengan apakah Basarnas misalkan memiliki sarana-prasarana yang cukup? Kami sampaikan pasti sangat kurang karena sesuai harapan dari Komisi tentunya kami diharapkan hadir di setiap kabupaten,” ungkap Syafii.
Terlebih lagi, kata Syafii, wilayah cakupan Basarnas di daerah yang cukup besar. Sementara, Basarnas memiliki jumlah personel yang terbatas.
“Kami sampaikan misalkan di Sumatera Barat, satu kantor besar meng-cover 18 kabupaten kota dengan jumlah personel yang ada juga sangat terbatas,” ujarnya.
Di sisi lain, Syafii mengatakan bahwa Basarnas memang memiliki kemampuan menjadi SAR Mission Coordinator. Aman tetapi, tidak mungkin untuk melaksanakan seluruh tugas penyelamatan.
“Sehingga yang kami lakukan bahwa kami harus dibantu oleh seluruh potensi. Artinya potensi SAR itu yang paling dasar itu siapa? Adalah seluruh warga negara yang tidak terdampak,” jelasnya.
Atas dasar itu, Syafii mengharapkan warga yang tidak terdampak bisa mengambil tindakan awal sambil menunggu tindakan khusus dari lembaga atau badan yang berkepentingan.
“Khususnya kami adalah yang berkepentingan terhadap penanganan khusus kedaruratan operasi dalam operasi SAR,” demikian Syafii.

