
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan masih ada empat kabupaten di Provinsi Aceh yang sulit diakses setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor sejak akhir November lalu.
“Untuk provinsi Aceh tadi pagi disampaikan bahwa masih ada empat kabupaten yakni Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tamiang yang masih sangat sulit ditempuh untuk jalur darat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa (2/12).
Disampaikan Abdul, untuk akses jalan dari Sumatra Utara menuju Aceh Tamiang sudah bisa ditembus, meski masih ada genangan air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Secara bertahap akan terus kita kejar supaya akses darat, khususnya jalur lintas timur Provinsi Aceh, ini akan menjadi urat nadi dalam distribusi logistik,” ujarnya.
Abdul menyebut operasi modifikasi cuaca (OMC) juga terus dilakukan untuk mempercepat proses pembersihan material banjir bandang dan longsor.
“Kemudian saat ini juga ada dua unit jembatan yang sedang dikerjakan perbaikannya yakni Jembatan Mereudu dan Jembatan Krueng Tingkeum,” ucap dia.
BNPB sebelumnya mencatat korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat bertambah menjadi 712 orang per Selasa (2/12) sore.
Berdasarkan data BNPB yang ditampilkan dalam situs resmi mereka, jumlah korban hilang sebanyak 507 orang di tiga provinsi terdampak tersebut.
Rinciannya korban meninggal di Aceh sebanyak 218 orang dan korban hilang 227 orang. Kemudian di Sumut, korban meninggal 301 orang dan korban hilang 163 orang.
Lalu di Sumbar, korban meninggal 193 orang dan korban hilang 117 orang.
Sementara itu korban luka-luka dalam bencana ini mencapai 2.564 orang di tiga provinsi tersebut. Jumlah warga terdampak banjir besar di Aceh, Sumut, dan Sumbar tembus 3,3 juta jiwa.
Aceh-Sumut masih sulit dilewati
Di sisi lain Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan pihaknya saat ini masih fokus untuk membuka akses di beberapa titik terdampak banjir dan longsor di Sumatra dan Aceh. Dody mengakui sejumlah titik di Sumatra Utara dan Aceh saat ini masih belum bisa dilalui.
“Sementara di Aceh juga ada beberapa titik yang belum kita buka, kita juga lagi fokus di Aceh. Jadi Aceh dan Sumut fokus kita hari ini,” kata Dody usai batal rapat di Komisi V DPR, Selasa (2/12).
Dia menyebut upaya membuka akses masih terkendala kondisi lapangan. Dia misalnya menyebut di Aceh, ketinggian air masih 80 sentimeter. Akibatnya, alat berat masih belum bisa diterjunkan ke lokasi.
“Jalurnya belum 100 persen terbuka, karena misalnya Aceh, itu air masih 80 centi terakhir tadi pagi. Jadi belum 100 persen alat berat bisa masuk,” katanya.
Menurut Dody, tim masih mengupayakan pembukaan akses di sejumlah daerah prioritas. Di Sibolga, Sumatra Utara, akses hanya bisa dilalui mobil kecil dan motor, sehingga truk dan alat berat belum bisa lewat.
Karena itu saat ini, lanjut Dody, pihaknya akan memprioritaskan konektivitas antarwilayah agar bantuan bisa terdistribusi merata.
“Saya pikir fokus utamanya membuka semua daerah yang hari ini semua konektivitas darat belum terbuka, itu dulu, itu dulu yang diutamakan, karena ada beberapa tempat yang hari ini masih didrop dari udara, itu yang difokuskan, itu pun masih setengah mati,” katanya.
(dis/dra/thr)
[Gambas:Video CNN]

