Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Jelang Hadapi Brighton, Youri Tielemans Minta Villa Tampil Sempurna

    December 2, 2025

    Naik Hercules, Zita Anjani Kawal Bantuan Prabowo untuk Sumut

    December 2, 2025

    Kata-Kata FC Navbahor Usai Tikung Pelatih Timur Kapadze dari Timnas Indonesia : Okezone Bola

    December 2, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Hopeng

    Hopeng

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 2, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Kalimat ini dimaknai dengan multi tafsir oleh sebagian pengamat baik politik maupun sosial psikologis.


    Sebutan hopeng biasanya digunakan masyarakat Tionghoa sebagai bahasa gaul yang berkonotasi seperti sohib alias kawan akrab atau kawan dekat. Tetapi belum termasuk sahabat sejati yang hubungannya lebih spesifik lagi dan biasanya terbatas. Hopeng bisa disematkan pada siapa saja yang dianggap sering bertemu dan dalam banyak hal sependapat dan satu selera.

    Persoalannya adalah apakah pernyataan Presiden Prabowo tersebut mendapat imbas yang sama dari Jokowi. Hopeng to Hopeng. Tampaknya sejauh ini tidak terlihat karakter seorang hopeng pada diri Jokowi. Secara umum Jokowi senantiasa bersikap datar, mencoba tidak emosional dan mencerminkan cara pandang yang sama pada semua orang yang berhubungan dengannya.



    Prabowo memiliki sifat keterbukaan yang jauh lebih lugas ketimbang Jokowi. Sifat tulusnya yang pernah diungkapkan almarhum Gus Dur acapkali tampak nyata, tidak dibuat-buat. Sementara Jokowi hampir tidak memiliki ekspresi ini. 

    Tentu saja masing-masing memiliki karakter dan kapasitas integritas yang berbeda-beda. Itu biasa saja dan wajar. Yang tidak wajar adalah ketika yang satu mencoba melindungi, sementara satunya malah menyulitkan.

    Eskalasi pertarungan politik selama dua periode kontestasi sungguh menyita banyak energi bangsa. Namun yang lebih menarik untuk menyimak bagaimana kekuatan seorang Prabowo di kala kontestasi untuk ketiga kalinya mampu mengendalikan segala emosi dan penilaian pribadinya terhadap berbagai sepak terjang lawan-lawan politiknya. 

    Sehingga tentu saja Prabowo memiliki catatan tersendiri selama lima tahun di dalam Kabinet Jokowi, di mana pada awalnya bukan tentang rekonsiliasi tetapi lebih pada menunjukan bahwa dirinya telah berhasil menaklukan Prabowo. Orang yang bahkan menyebutnya hopeng di kemudian hari saat telah berkuasa menggantikan dirinya. Hal yang sama terjadi pada cawapres Sandiaga Uno. 

    Jokowi memandang kekuatan politik sebagai alat barter kekuasaan semata, sementara Prabowo memandang politik sebagai cara memakai kekuasaan untuk mengurus negara dan rakyat secara komprehensif. Hal ini akhirnya dapat kita lihat pada apa yang harus dihadapi Prabowo akan warisan kebijakan atau sikap Jokowi selaku presiden sebelumnya.

    Berbeda dengan Jokowi, maka hubungan Prabowo dengan Sjafrie Sjamsoeddin bukanlah hopeng semata tapi boleh dibilang sahabat sejati.

    Maka pada akhirnya rakyat akan melihat dengan jernih bagaimana ketabahan dan kekuatan Presiden Prabowo untuk menghadapi semua permasalahan bangsa ini yang bila menyitir ucapan Luhut Binsar Pandjaitan terkait kereta Woosh sebagai “barang busuk” saat diterima untuk ditanganinya.

    Presiden Prabowo dan Tim Kepresidenan menghadapi masalah rongrongan koruptor, mafia tambang, mafia kekayaan alam, hutan beserta isinya.

    Bencana akibat ulah mereka yang tak ditangani oleh pemerintahan Jokowi selama sepuluh tahun telah meletup dan meluluh lantakan tanah Sumatera dan Aceh dengan ratusan korban jiwa, harta benda tak terkira.

    Dampak kehidupan yang butuh pemulihan bertahun-tahun ke depan tentu tak bisa disebut sebagai hopeng, melainkan lebih kepada “ach itu hanya topeng belaka”, ketika sang hopeng harus merawat wajahnya yang berubah itu.

    Adian Radiatus
    Pemerhati masalah sosial dan politik





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Naik Hercules, Zita Anjani Kawal Bantuan Prabowo untuk Sumut

    December 2, 2025

    UGM Sekuat Tenaga Melindungi Jokowi

    December 2, 2025

    Pelindo Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sumatera

    December 2, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Jelang Hadapi Brighton, Youri Tielemans Minta Villa Tampil Sempurna

    Berita Olahraga December 2, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Inggris: Gelandang Aston Villa, Youri Tielemans, menyebut The Villans harus tampil sebaik…

    Naik Hercules, Zita Anjani Kawal Bantuan Prabowo untuk Sumut

    December 2, 2025

    Kata-Kata FC Navbahor Usai Tikung Pelatih Timur Kapadze dari Timnas Indonesia : Okezone Bola

    December 2, 2025

    Rizieq Sesalkan Banjir-Longsor Sumatra Tak Ditetapkan Bencana Nasional

    December 2, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Jelang Hadapi Brighton, Youri Tielemans Minta Villa Tampil Sempurna

    December 2, 2025

    Naik Hercules, Zita Anjani Kawal Bantuan Prabowo untuk Sumut

    December 2, 2025

    Kata-Kata FC Navbahor Usai Tikung Pelatih Timur Kapadze dari Timnas Indonesia : Okezone Bola

    December 2, 2025

    Rizieq Sesalkan Banjir-Longsor Sumatra Tak Ditetapkan Bencana Nasional

    December 2, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.