Berita MotoGP: Performa Marc Marquez di MotoGP 2025 membuat banyak pihak percaya bahwa ia telah mencapai level tak tersentuh, bahkan di usia 32 tahun. Eks manajer KTM, Francesco Guidotti, membeberkan perubahan besar yang membuat Marquez kini semakin sulit dikalahkan.
Dominasi Marc Marquez bersama Ducati pada MotoGP 2025 melahirkan kembali citra sang juara sebagai sosok yang hampir mustahil dihentikan.
Setelah melalui masa-masa tersulit akibat cedera lengan yang berkepanjangan, Marquez justru tampil lebih matang dan efektif pada musim debutnya bersama tim pabrikan Ducati, membukukan 15 podium dan 11 kemenangan Grand Prix sebelum mengunci gelar juara dunia di Jepang, lima putaran sebelum musim usai.
Cedera yang dialaminya di MotoGP Indonesia memang memaksanya absen hingga akhir musim, tetapi posisinya di puncak klasemen tetap tidak tergoyahkan. Bagi banyak pengamat, Marquez bukan hanya kembali, melainkan hadir sebagai versi yang lebih matang dan berbahaya dibanding era kejayaannya bersama Honda.
Francesco Guidotti, mantan manajer tim KTM, menyebut perubahan terbesar Marquez terletak pada kedewasaan dalam memahami risiko. Menurutnya sang juara dunia tujuh kali itu telah meninggalkan kecenderungan impulsif yang dulu sering membuatnya terjatuh atau kehilangan peluang emas.
“Menurut saya, ia telah mengambil langkah terakhir menuju kedewasaan penuh yang dibentuk melalui kesulitannya selama ini,” ujar Guidotti. Ia menilai sifat impulsif Marquez adalah kelemahan utamanya di masa lalu. Namun kini hal itu sudah hilang.
Guidotti melanjutkan bahwa kombinasi pengalaman, ketenangan, dan pengambilan keputusan yang cerdas kini membuat Marquez hampir mustahil dikalahkan dalam kondisi normal.
“Sekarang, sifat itu tidak ada lagi. Secara praktik, ia sudah menjadi figur yang tak terkalahkan,” katanya.
Lebih jauh, Guidotti menilai Marquez memasuki fase baru kariernya, di mana kecepatannya mungkin tidak lagi seekstrem ketika berusia muda, namun konsistensinya justru meningkat drastis.
“Di usia 32 menuju 33 tahun, ia berada pada puncak efisiensi. Kecepatannya mungkin tidak seledak dulu, tetapi ritmenya jauh lebih stabil,” jelasnya.
Perubahan mentalitas ini juga terlihat dari cara Marquez mengelola risiko saat bertarung di tikungan atau duel sengit. Jika dulu ia sering mengambil keputusan agresif dalam sekejap, kini ia lebih cermat membaca situasi sebelum menyerang. Bagi Ducati, kombinasi bakat alami, pengalaman panjang, dan pola pikir baru ini menjadi formula yang amat sulit ditandingi oleh rival mana pun.
Dengan performa dan kedewasaan baru tersebut, Marc Marquez kini berada di level yang dianggap Guidotti sebagai yang terbaik dalam keseimbangan antara hasil dan risiko. Jika konsistensi ini bertahan, bukan tidak mungkin Marquez memasuki era dominasi baru di MotoGP.
Artikel Tag: Marc Marquez, Ducati, motogp, ktm, Francesco Guidotti
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/eks-bos-ktm-ungkap-alasan-marc-marquez-hampir-mustahil-dikalahkan
