Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah menyatakan kerusakan lingkungan turut memperparah kondisi bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatra.
Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya mengakui penyebab bencana ini bukan hanya karena cuaca yang ekstrem. Ia juga mengatakan penyebab bencana ini menjadi perhatian serius pemerintah.
“Penyebab bencana ini jadi perhatian juga dan selain cuaca ekstrem. Tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana,” kata Teddy di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy mengatakan pemerintah terus menelusuri secara serius persoalan ini sekaligus memfokuskan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama.
“Dan ini terus ditelusuri serius seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama pemerintah melakukan investigasi dan evaluasi secara menyeluruh,” ucap dia.
Pada saat yang sama, Menko PMK Pratikno mengatakan pemerintah telah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang terseret arus banjir.
Ia mengatakan pemerintah terus menelusuri pihak yang diduga melakukan pelanggaran lewat analisis Citra.
“Saat ini satgas penertiban kawasan hutan sudah turun tangan, menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir,” kata Pratikno.
Isu deforestasi sebagai penyebab banjir bandang di sejumlah daerah di Pulau Sumatra belakangan menjadi perhatian.
Rekam Citra Satelit 2016 hingga 2025 yang menunjukkan masifnya pembukaan lahan di Sumatra Utara. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut mencatat dalam 10 tahun terakhir, 2 ribu hektare hutan di Sumut rusak.
(mnf/isn)
[Gambas:Video CNN]

