Ketua BTN PSSI, Sumardji. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone)
CHIANGMAI – Keputusan mengejutkan dari Kamboja U-22 yang mundur dari kompetisi sepak bola SEA Games 2025 telah menyebabkan perombakan jadwal dan pembagian grup. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menyambut baik perubahan ini, menyebutnya sebagai keuntungan besar bagi Timnas Indonesia U-22 karena skuad Garuda Muda kini memiliki waktu persiapan yang lebih panjang.
1. Durasi Istirahat Lebih Panjang
Mundurnya Kamboja U-22 dari ajang multi-event yang digelar di Thailand tersebut secara langsung memengaruhi komposisi Grup C. Awalnya, grup tersebut dihuni Indonesia, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Singapura. Namun, kini Timnas Indonesia U-22 hanya akan bersaing dengan Myanmar dan Filipina.
Singapura, yang semula berada di Grup C, harus dipindahkan ke Grup A untuk menggantikan posisi Kamboja. Grup A kini dihuni oleh tuan rumah Thailand, Singapura, dan Timor Leste.
Alih-alih merasa dirugikan, Sumardji justru melihat mundurnya Kamboja sebagai hal positif.
“Tentu saja ini baik untuk Indonesia. Dengan perubahan ini, kami hanya akan menghadapi Myanmar dan Filipina,” ujar Sumardji, dikutip dari Soha, Kamis (4/12/2025).
Dengan hanya memainkan dua pertandingan grup, Timnas Indonesia U-22 kini memiliki durasi istirahat yang lebih panjang, sebuah hal yang sangat krusial dalam turnamen padat seperti SEA Games.
2. Keuntungan Taktis dan Kesiapan Skuad Lengkap
Sumardji menyoroti bahwa keuntungan utama dari perubahan jadwal ini adalah aspek persiapan. Tim asuhan Indra Sjafri tersebut kini memiliki lebih banyak waktu untuk menyempurnakan taktik dan meningkatkan kondisi fisik serta mental sebelum memulai pertandingan perdana.

