Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Andriy Shevchenko: Milan Belum Bisa Dikatakan Jadi favorit Scudetto

    December 4, 2025

    Kalbar Memanas, Wagub Krisantus Ngaku Tak Dilibatkan Lantik Pejabat Eselon II

    December 4, 2025

    Sambangi Korban Banjir Sumbar, Wakapolri: DVI Kebut Proses Identifikasi : Okezone News

    December 4, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

    Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 4, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Saya copas WhatsApp Azhari di sini, agar kita mmperoleh sedikit gambaran tentang apa yang terjadi di Aceh:


    “Mulai dari Peureulak sampai Panton Labu sinyal telepon hilang. Listrik padam. Elpiji sudah mulai habis. Warung-warung di depan Masjid Julok sejauh kemarin sudah tidak jualan nasi lagi. Masjid Julok yang menampung banyak musafir sejak kemarin sudah kehabisan air untuk MCK. Tumpukan kendaraan terjadi di tiap titik banjir. Tidak ada alat berat untuk sekadar menyingkirkan pohon tumbang di jalan. Pemerintah lokal lumpuh dan kebingungan.

    Tapi warga saling bantu. Pengurus Masjid Kubra sangat pemurah dan membantu banyak musafir dengan memberikan beberapa stok air bersih yang mereka punya. Bersamaku juga ada beberapa orang Tionghoa yang singgah di masjid dan menggunakan air untuk MCK. Walaupun kondisi darurat, pedagang Keude Kuta Binjai Julok masih tidak menaikkan harga barang, masih normal, harga Aqua besar masih Rp 6.000, walaupun mereka tahu besok elpiji sudah habis dan barang-barang di toko sudah kosong.



    Di beberapa ruas jalan, penduduk, pemuda, dan remaja membuat pagar betis ketika ada truk atau bus melewati genangan air agar jangan jatuh tergelincir ke luar jalur. Mereka kesulitan, karena untuk bergerak dari satu titik ke titik lain, misalnya mau kembali ke rumah, yang tidak lebih 500 meter jaraknya, hampir tidak mungkin karena telah dihadang air. Jadi ada banyak orang yang terjebak di titik seperti itu, yang kemudian mereka tidak bisa menghubungi keluarganya lagi atau kehilangan kontak karena telekomunikasi mati total.

    Pantai timur Aceh itu sepanjang 300 kilometer. Di sepanjang titik itulah banjir terjadi, belum lagi di atas, yang kebanyakan orang tidak tahu jalan keluar ketika banjir bandang datang.

    Jalan Aceh-Medan itu sebenarnya sangat rentan. Hampir satu juta orang tergantung pada jalan itu. Karena situasi banjir, kata Azhari, truk dalam sehari hanya mampu bergerak sejauh lima kilometer. Semoga korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dapat segera memperoleh bantuan.

    Pemerintah harus menghentikan pembalakan hutan, tambang ilegal, dan perluasan perusahaan perkebunan yang memakan lahan hutan. Di berbagai tempat, kayu-kayu gelondongan atau kayu-kayu log dari penebangan hutan liar itu menimpa rumah-rumah warga dan menutupi jalur evakuasi. Jangan sampai Sumatera kita tenggelam. Bagi orang Aceh, bencana banjir ini adalah tsunami kedua, tetapi dibuat oleh manusia”.

    Demikian pesan Azhari Aiyub dari Aceh. Mujur tak teraih nahas tak tertolak, Kepala BNPB sebagai lembaga resmi Pemerintah dalam penanggulangan Bencana Alam, enggan memaklumatkan  malapetaka banjir bandang di Aceh sebagai Bencana Nasional dengan dalih ‘’belum memenuhi kriteria”.

    Tanpa paham apa sebenarnya yang dianggap memenuhi syarat untuk disebut Bencana Nasional, saya pribadi mendambakan Insya Allah Presiden Prabowo sebagai Panglima Tertinggi Republik Indonesia -tanpa peduli kriteria BNPB- berkenan menugaskan laskar TNI untuk berangkat ke Aceh demi membantu para korban yang sementara ini masih bertahan hidup sebagai pengejawantahan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bukan sekedar slogan belaka namun benar-benar menjadi tindakan nyata. MERDEKA! 





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Kalbar Memanas, Wagub Krisantus Ngaku Tak Dilibatkan Lantik Pejabat Eselon II

    December 4, 2025

    BGN Ancam Suspend Dapur MBG yang Belum Urus Sertifikasi

    December 4, 2025

    Integrasi Emas ke Simbara Dijamin Tidak Ganggu Harga Pasar

    December 4, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Andriy Shevchenko: Milan Belum Bisa Dikatakan Jadi favorit Scudetto

    Berita Olahraga December 4, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Italia: Andriy Shevchenko menilai AC Milan di awal musim ini bermain sangat…

    Kalbar Memanas, Wagub Krisantus Ngaku Tak Dilibatkan Lantik Pejabat Eselon II

    December 4, 2025

    Sambangi Korban Banjir Sumbar, Wakapolri: DVI Kebut Proses Identifikasi : Okezone News

    December 4, 2025

    Lorenzo dan Pedrosa Hebat, Tapi Soal Karisma Valentino Rossi Unggul Jauh

    December 4, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Andriy Shevchenko: Milan Belum Bisa Dikatakan Jadi favorit Scudetto

    December 4, 2025

    Kalbar Memanas, Wagub Krisantus Ngaku Tak Dilibatkan Lantik Pejabat Eselon II

    December 4, 2025

    Sambangi Korban Banjir Sumbar, Wakapolri: DVI Kebut Proses Identifikasi : Okezone News

    December 4, 2025

    Lorenzo dan Pedrosa Hebat, Tapi Soal Karisma Valentino Rossi Unggul Jauh

    December 4, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.