Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Masa Depan Chris Paul Usai Dicerai Clippers: Buyout, Trade, atau Pensiun?

    December 4, 2025

    770 Meninggal, 462 Masih Hilang per Rabu Malam

    December 4, 2025

    Prabowo Terima Ketua MPR China Wang Huning di Istana Hari Ini : Okezone News

    December 4, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Pakar Unair Soroti Penebangan Ugal-ugalan di Balik Banjir Sumatra

    Pakar Unair Soroti Penebangan Ugal-ugalan di Balik Banjir Sumatra

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 4, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Surabaya, CNN Indonesia —

    Pakar kebencanaan cum dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hijrah Saputra menyoroti bencana ekologis berupa banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra seperti Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. 

    Menurut Hijrah, bencana yang terjadi di Sumatra itu merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang melanda regional Asia Tenggara dan berkorelasi dengan perubahan pola hujan. Hal tersebut juga dibuktikan dengan banjir serupa di Malaysia.

    “Pemicu utamanya yaitu curah hujan ekstrem akibat siklon tropis Senyar dan bibit siklon di Selat Malaka yang juga memicu banjir besar di beberapa negara bagian Malaysia,” kata Hijrah, Rabu (3/12).



    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Tapi, kata Hijrah, ada faktor yang memperparah bencana di Sumatra, hingga menelan ratusan korban jiwa, kerusakan infrastruktur parah, sampai ribuan orang harus kehilangan tempat tinggal. Faktor itu ialah kondisi lingkungan yang rusak.

    “Faktor yang memperparah di Sumatra adalah kondisi lingkungan seperti lereng gundul, pemukiman di sekitar sungai, drainase terbatas, dan infrastruktur vital yang belum adaptif,” ungkapnya.





    Menurutnya, isu penebangan kayu di hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) sebagai faktor yang memperparah bencana tersebut. Dalam ekosistem, pohon berperan penting dalam menyimpan cadangan air tanah dan menahan struktur tanah agar tidak terjadi longsor.

    “Video dan foto yang beredar menunjukkan banyak kayu terdampar di sungai dan pesisir. Itu bukan sekadar fenomena alam, melainkan bukti adanya aktivitas penebangan yang tidak terkendali. Penebangan hutan membuat daya serap berkurang, memperbesar limpasan air, dan meningkatkan risiko longsor,” tegasnya.

    Dalam penanganan bencana, Hijrah mengapresiasi langkah cepat pemerintah seperti evakuasi dengan helikopter dan kapal perang, distribusi logistik, pemulihan listrik, hingga modifikasi cuaca. Hal tersebut menunjukkan respons darurat yang berjalan cukup baik. Namun, menurutnya pemerintah masih perlu peningkatan antisipasi jangka panjang.

    “Antisipasi jangka panjang masih lemah, sistem peringatan dini belum menjangkau desa terpencil, tata ruang belum disiplin, dan rehabilitasi lingkungan masih sporadis. Antisipasi jangka pendek mungkin sudah cepat walaupun ada beberapa titik yang sulit dijangkau secara geografis agak sedikit terlambat,” ucapnya.

    Hijrah menambahkan perlunya langkah konkret yang bisa dibagi tiga tahap. Pertama, jangka pendek memfokuskan 72 jam SAR, suplai logistik, dan layanan kesehatan. Langkah kedua jangka menengah melakukan audit kerusakan, perbaikan infrastruktur, dan relokasi warga dari zona merah. Ketiga, jangka panjang dengan rehabilitasi DAS, reboisasi lereng, normalisasi sungai, integrasi mitigasi ke RPJMD.

    “Ini bukan sekadar takdir, tapi konsekuensi dari cara kita mengelola alam dan kesiapan sistem kita. Kalau kita ingin mengurangi korban di masa depan, maka ketahanan harus dibangun dari disiplin tata ruang, ekologi DAS, dan sistem peringatan dini yang terintegrasi secara regional,” katanya.

    (frd/isn)


    [Gambas:Video CNN]






    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    770 Meninggal, 462 Masih Hilang per Rabu Malam

    December 4, 2025

    Harga Emas Dunia Stabil, Perak Cetak Rekor

    December 4, 2025

    Xiaomi Cetak Sejarah Jual 500.000 EV dalam Tiga Tahun

    December 4, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Masa Depan Chris Paul Usai Dicerai Clippers: Buyout, Trade, atau Pensiun?

    Berita Olahraga December 4, 2025

    Ligaolahraga.com -Keputusan mengejutkan terjadi di Los Angeles Clippers setelah tim mengumumkan bahwa mereka resmi berpisah…

    770 Meninggal, 462 Masih Hilang per Rabu Malam

    December 4, 2025

    Prabowo Terima Ketua MPR China Wang Huning di Istana Hari Ini : Okezone News

    December 4, 2025

    Banjir dan Longsor Sumatra Layak Ditetapkan Bencana Nasional

    December 4, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Masa Depan Chris Paul Usai Dicerai Clippers: Buyout, Trade, atau Pensiun?

    December 4, 2025

    770 Meninggal, 462 Masih Hilang per Rabu Malam

    December 4, 2025

    Prabowo Terima Ketua MPR China Wang Huning di Istana Hari Ini : Okezone News

    December 4, 2025

    Banjir dan Longsor Sumatra Layak Ditetapkan Bencana Nasional

    December 4, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.