Klaim tersebut ia lontarkan saat tampil di Fox Business bersama anchor David Asman, seperti dikutip pada Minggu, 7 Desember 2025.
Netflix sebelumnya mengumumkan rencana akuisisi senilai 82,7 miliar dolar AS untuk mengambil alih Warner Bros. Discovery, termasuk layanan streaming HBO Max.
“Akuisisi ini menyatukan inovasi Netflix dengan warisan panjang Warner Bros. dalam penceritaan kelas dunia,” ujar Netflix dalam pernyataannya.
Meski demikian, kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan dan menghadapi sorotan terkait potensi pelanggaran antitrust.
Namun, Johnson justru mengaitkan langkah bisnis itu dengan kepentingan politik. Ia menuding pasangan Obama, yang sejak 2018 memiliki kontrak produksi dengan Netflix, sedang berusaha memperluas pengaruh.
“Ini jelas upaya Obamas untuk mengambil alih seluruh media, dan harus dihentikan oleh antitrust di DOJ,” kata Johnson.
Johnson, yang memiliki gabungan 10 juta pengikut di X dan YouTube, juga menyebut Susan Rice, mantan pejabat era Obama yang kini duduk di dewan direksi Netflix, sebagai alasan kecurigaannya.
Dalam unggahan lanjutan di X, Johnson menegaskan bahwa pasangan Obama, Susan Rice, dan DNC mega-donors akan mendapatkan kendali atas berbagai waralaba besar Warner Bros. seperti Batman dan Harry Potter.
Sementara itu, perusahaan produksi milik Obama, Higher Ground Productions, telah merilis lebih dari selusin proyek bersama Netflix sejak 2018, mulai dari film Fatherhood hingga thriller Leave the World Behind, serta sejumlah dokumenter.
Pihak Netflix maupun Obama Foundation hingga kini belum memberikan komentar terkait tudingan Johnson tersebut.

