Medan, CNN Indonesia —
Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng), AKBP Wahyu Endrajaya mengatakan terdapat lima wilayah di Tapteng, Sumatera Utara (Sumut) yang terisolir akibat bencana banjir dan longsor. Kawasan tersebut hingga saat ini masih belum dapat ditembus kendaraan, termasuk kendaraan roda dua.
“Ada sekitar 3 sampai 5 wilayah yang benar-benar terisolasi. Wilayah tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, roda dua pun tidak bisa melintas. Satu-satunya jalur yang mungkin hanya dengan berjalan kaki melewati hutan,” kata AKBP Wahyu, Minggu (7/12).
Menurutnya akses darat yang terputus di antaranya berada pada kawasan Jalan Sigiring-giring Kecamatan Tukka, Jalan Kapusin Kecamatan Badiri, serta wilayah Aek Bontar. Seluruh titik tersebut saat ini dalam proses pembersihan dari material longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi kemudian mengklaim mengerahkan helikopter untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi, terutama di desa-desa yang hingga kini terisolir.
“Kami telah menyiapkan titik-titik prioritas untuk penurunan logistik melalui udara. Apabila pendaratan tidak memungkinkan, petugas akan menjatuhkan bantuan dari ketinggian aman agar tidak merusak isi logistik,” ujarnya.
10 titik longsor belum ditangani
Sementara itu, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan hasil pemantauan melalui udara menunjukkan lebih dari sepuluh titik longsor yang belum tertangani.
“Sehingga akses darat menuju lokasi terdampak belum dapat dibuka. Saat ini satu-satunya opsi pengiriman logistik adalah melalui udara. Bantuan tersebut diarahkan langsung ke Desa Nauli Sitahui maupun wilayah sekitar yang juga terisolir,” kata Yudhi.
(fnr/dal)
[Gambas:Video CNN]
