Para tentara muncul di TV pemerintah pada Minggu, 7 Desember 2025, pagi untuk mengumumkan kudeta, yang kemudian digagalkan. (Foto: BTV)
JAKARTA – Presiden Benin Patrice Talon pada Minggu (7/12/2025) muncul di televisi menyusul upaya kudeta yang gagal oleh sekelompok tentara beberapa jam sebelumnya. Talon mengatakan bahwa situasi di negara Afrika Barat itu telah “terkendali sepenuhnya” setelah upaya tersebut digagalkan oleh pasukan loyalis.
“Saya ingin mengapresiasi rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh tentara kita dan para pemimpinnya, yang tetap… loyal kepada bangsa,” kata Talon, tampak tenang selama siaran langsung malam itu, sebagaimana dilansir BBC.
Pemerintah mengatakan telah menggagalkan pemberontakan beberapa jam setelah sekelompok tentara mengumumkan pengambilalihan kekuasaan di televisi nasional. Sore harinya, ledakan besar terdengar di Cotonou, kota terbesar sekaligus pusat pemerintahan Benin. Ledakan tersebut diduga akibat serangan udara.
Sebelum ledakan, data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa tiga pesawat telah memasuki wilayah udara Benin dari negara tetangga Nigeria sebelum kembali ke negaranya. Juru bicara presiden Nigeria mengonfirmasi bahwa jet tempurnya telah memasuki wilayah udara untuk “mengambil alih wilayah udara tetangganya guna membantu mengusir para pelaku kudeta dari televisi nasional dan kamp militer tempat mereka berkumpul kembali.”

