Pernyataan tersebut disampaikan setelah muncul laporan media internasional yang menyebut adanya diskusi rahasia antara pejabat Kuba dan AS.
Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Josefina Vidal mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan.
“Kuba menolak laporan pers yang mengklaim adanya dugaan kontak antara pejabat Kuba dan Pemerintah Amerika Serikat untuk membahas masalah internal Venezuela sebagai absurd dan salah,” tegasnya, seperti dimuat Associated Press, Selasa, 9 Desember 2025.
Vidal menilai narasi negatif terhadap Kuba sengaja dibangun oleh kelompok tertentu di Washington.
“Sektor-sektor yang suka berperang di Amerika Serikat sedang melancarkan kampanye kotor untuk menciptakan keretakan antara Kuba dan Venezuela,” kata dia.
Reuters sebelumnya melaporkan, berdasarkan dua sumber anonim, pejabat Kuba dan AS telah berdiskusi mengenai situasi Venezuela.
Situasi kawasan semakin sensitif setelah pemerintahan Donald Trump meningkatkan operasi militer terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkoba di Karibia dan Pasifik dalam beberapa bulan terakhir.
Washington menuduh Presiden Maduro mengambil keuntungan dari perdagangan tersebut, sementara Kuba mengecam serangan itu sebagai upaya AS untuk menggulingkan pemerintah Venezuela.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menuding Kuba dan Venezuela sebagai aktor yang mengganggu stabilitas kawasan.
Di sisi lain, pejabat penegak hukum Kuba menyatakan bahwa negara tersebut tetap memprioritaskan perang melawan perdagangan narkoba di Karibia dan terus bekerja sama dengan Penjaga Pantai AS.

