“Periode ini menjadi sebuah tekad bersama untuk menguatkan supremasi daripada syuriyah, katanya saat pembukaan pleno. Maka kesempatan ini bagaimana supremasi syuriyah ini betul-betul terjaga dan terus hidup makin menguat,” katanya saat pembukaan Rapat Pleno.
Kiai Miftach menegaskan bahwa syuriyah merupakan pemilik daripada NU. Maka supremasi itu, katanya, perlu dipertegas pada Rapat Pleno.
“Jadi penguatan dan menjaga supremasi syuriyah merupakan sesuatu yang tidak bisa kita abaikan begitu saja walaupun masih ada keberatan-keberatan dari penikmat dari tanfidziyah (Kelompok Kramat),” jelasnya.
Lebih lanjut Kiai Miftach juga mengungkapkan, rapat tersebut bakal menguraikan beberapa hal secara kronologis terkait kejadian-kajadian akhir-akhir ini.
“Oleh karena ini sebagai mukadimah, pada malam ini ada acara agenda rapat pleno dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ungkapnya.
Rapat pleno ini menjadi perhatian besar publik karena membahas agenda penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU menggantikan KH Yahya Cholil Staquf.
Situasi panas di internal PBNU mencuat setelah rapat harian Syuriyah menilai adanya pelanggaran serius terkait penyelenggaraan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU, undangan narasumber yang disebut terkait jaringan Zionisme internasional, hingga dugaan persoalan tata kelola keuangan. Keputusan final kini berada di tangan Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

