Rookie New Orleans Pelicans, Derik Queen, semakin membuat banyak pihak mengubah pandangan mereka terhadap pertukaran paling kontroversial pada Draft NBA 2025.
Ketika Joe Dumars—yang baru mengambil alih manajemen Pelicans—menukar hak kontrol atas first-round pick 2026 demi naik 10 peringkat dan memilih Queen di urutan ke-13, banyak eksekutif NBA menganggapnya sebagai kesalahan fatal.
Draft 2026 diproyeksikan sebagai salah satu yang terdalam dalam satu dekade, dan melepas pick tersebut tanpa perlindungan membuat kritik semakin keras.
Namun seiring musim berjalan, permainan Derik Queen justru mulai memberi harapan.
Puncaknya, ia mencetak triple-double 30 poin—sebuah pencapaian bersejarah untuk seorang rookie center. Performanya ini menjadi salah satu alasan Dumars tetap yakin pada keputusannya.
Menurutnya, fokus Pelicans sekarang bukan hanya soal draft capital, tetapi membangun budaya dengan fondasi pemain muda berbakat seperti Queen dan rookie lain, Jeremiah Fears.
Derik Queen sendiri mengakui ia sudah terbiasa menjadi sasaran kritik. Di awal musim, ia merasa publik dan media meragukannya.
Namun sejak pertandingan melawan Charlotte pada awal November, ketika ia mencatat 12 poin, delapan rebound, dan tujuh assist, persepsi publik mulai berubah.
Ia menyebut naik-turunnya penerimaan orang terhadapnya sebagai sesuatu yang sudah ia hadapi sepanjang hidup.
Meski demikian, dua hal tetap dapat benar: Queen memang lebih baik dari ekspektasi awal dan bisa menjadi bintang masa depan, tetapi harga yang dibayar Pelicans untuk mendapatkannya tetap dianggap terlalu mahal.
Pelicans saat ini memegang rekor terburuk di NBA, sehingga pick yang mereka lepaskan berpotensi menjadi top-five pick—dengan peluang 40% masuk tiga besar.
Bagi banyak tim, itu adalah aset yang tidak mungkin ditukar.
Dumars, yang pernah membangun tim juara Detroit Pistons namun juga membuat salah satu blunder draft terbesar (memilih Darko Milicic di atas Carmelo Anthony), kembali mengambil risiko besar pada seorang big man muda.
Ia percaya Derik Queen memiliki atribut langka yang cocok dengan evolusi posisi center modern, terutama sejak kehadiran Nikola Jokic.
Secara statistik, Queen menunjukkan kemajuan luar biasa. Ia mencatat 12,9 poin, 6,4 rebound, dan 3,9 assist per pertandingan, serta tampil matang dengan IQ permainan tinggi.
Sejumlah pemain dan pelatih lawan memuji kemampuan playmaking, post move, dan kontrol tempo permainannya. Bahkan Jokic sendiri melihat sedikit kemiripan gaya bermain antara mereka berdua.
Bersama Fears, Queen membentuk duo rookie dengan kontribusi skor tertinggi keempat dalam 15 musim terakhir. Keduanya bertekad membuktikan bahwa langkah berani Dumars bukanlah sebuah kesalahan.
Meski perjalanan Pelicans masih panjang dan penuh tantangan, Queen perlahan berubah dari subjek kritik tajam menjadi simbol harapan baru di New Orleans.
Artikel Tag: Derik Queen
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/derik-queen-mulai-bungkam-kritik-pasca-pertukaran-kontroversial-pelicans

