Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi X DPR meminta penyelidikan insiden mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menabrak kerumunan siswa di halaman SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12) pagi, berjalan transparan.
Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian meminta penyelidikan dilakukan secara transparan. Menurut dia, polisi harus memastikan apakah insiden itu terjadi kelalaian atau pelanggaran prosedur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami meminta penyelidikan yang transparan dan tuntas agar jelas apakah terdapat kelalaian atau pelanggaran prosedur dalam proses distribusi,” ujar Lalu saat dihubungi, Kamis (11/12).
Dia berpendapat program sebesar dan sepenting MBG tidak boleh berjalan tanpa pengawasan. Dia karenanya juga mendorong evaluasi total, terutama terkait kompetensi petugas SPPG di lapangan.
“Saya mendorong evaluasi terhadap mekanisme pelaksanaan program MBG, terutama terkait standar operasional, pengawasan, serta kompetensi petugas distribusi,” katanya.
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinan kepada para korban yang menyebabkan 21 korban itu. Dia meminta agar para korban ditangani dengan baik.
Menurut dia, keselamatan para siswa dan guru harus menjadi prioritas dan tak bisa dinegosiasikan. Sehingga, kata Hetifah, insiden itu harus menjadi perhatian semua pihak.
“Yang pasti, keselamatan anak-anak dan guru di lingkungan sekolah adalah prioritas yang tidak dapat dinegosiasikan, sehingga insiden ini harus menjadi perhatian serius semua pihak,” katanya.
Polres Jakarta Utara saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir mobil SPPG berinisial AI.
Berdasarkan keterangan awal, polisi menyebut sopir salah injak kopling dengan gas, sehingga mobil lebih dulu menabrak pagar sebelum menabrak kerumunan siswa di halaman sekolah.
(fra/thr/fra)
[Gambas:Video CNN]
