Dalam pernyataan resminya SMP dan SMA Otani menyampaikan permintaan maaf setelah memastikan bahwa sejumlah siswa mencuri barang dari sebuah toko selama kunjungan yang berlangsung antara 30 November hingga 5 Desember.
“Insiden ini bukan hanya masalah yang membutuhkan pertimbangan paling serius bagi para korban, tetapi juga tindakan serius yang berpotensi memengaruhi warga negara Jepang di luar negeri,” kata pihak sekolah dalam pernyataannya pada Senin, dikutip dari Japan Times, Kamis 11 Desember 2025.
Mereka berjanji akan mengevaluasi kembali cara pembinaan siswa agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus ini mencuat setelah beredar video di media sosial yang memperlihatkan beberapa siswa laki-laki memasukkan kaus ke dalam tas tanpa membayar. Video tersebut ramai dibicarakan di Indonesia dan Jepang, serta memicu kritik luas dari netizen.
Dalam pernyataannya, sekolah juga meminta publik untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, termasuk nama atau foto para siswa, dan menghindari komentar yang dapat menimbulkan fitnah. Mereka menambahkan bahwa penyebaran data pribadi dapat memperburuk keadaan bagi pihak yang terlibat.
Pihak sekolah mengatakan sedang meninjau fakta-fakta terkait masalah ini dan akan mempertimbangkan bagaimana menanggapinya dengan tepat pada waktunya.

