Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Prediksi Caykur Rizespor vs Eyupspor, 13 Desember 2025 Turkish Super Lig

    December 11, 2025

    Bahlil Dianggap Cari Aman di Golkar Lewat Usul Koalisi Permanen

    December 11, 2025

    Prabowo Teleponan dengan Pangeran MBS, Bahas Kampung Haji hingga Bencana Sumatera : Okezone News

    December 11, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Teknologi»Serikat Petani Sebut Hutan Sukabumi Sisa 12%, Digerus Alih Fungsi

    Serikat Petani Sebut Hutan Sukabumi Sisa 12%, Digerus Alih Fungsi

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 11, 2025No Comments2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Jakarta, CNN Indonesia —

    Ketua DPC Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rozak Daud  menyebut kawasan hutan di daerah itu kini hanya tersisa sekitar 12,72 persen.

    Menurutnya kawasan hutan terus tergerus akibat alih fungsi lahan, terutama menjadi kawasan wisata dan perkebunan nonkayu.

    “Kawasan hutan lindung yang seharusnya menjadi penahan debit air kini tidak lagi mampu menjalankan fungsi ekologisnya,” ujarnya, Rabu (10/12) seperti dikutip dari detikJabar.



    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Banjir besar Selabintana beberapa waktu lalu menjadi bukti paling nyata dari dampak buruh alih fungsi lahan hutan.





    Dalam kejadian tersebut, jalan raya Selabintana, Sukabumi, berubah menjadi sungai deras yang menyeret gerobak pedagang hingga sepeda motor.

    Menurut Rozak, kondisi tersebut tak lepas dari praktik penyewaan lahan yang ia nilai bermasalah dan memicu pembukaan lahan besar-besaran.

    Pihaknya menduga ada potensi penyimpangan pengelolaan aset negara karena lahan yang masa Hak Guna Usaha (HGU)-nya sudah habis masih terus disewakan dan dialihfungsikan menjadi kafe maupun objek wisata.

    “Jika kawasan hulu saja sudah tidak mampu menahan air, maka banjir besar di Kota Sukabumi tinggal menunggu waktu,” ucapnya.

    Warga pun mengaku merasakan dampak ketika banjir terjadi diduga imbas hutan makin digunduli. Ratono (58), warga Kampung Cisarua Girang menceritakan banjir bandang setinggi hampir setengah meter menyeret sepeda motor dan merendam kios-kios.

    “Banjir kemarin itu cukup besar dan dua kali lipat dari biasanya. Selain saluran airnya kecil, bangunan semakin masif. Di kaki Gunung Gede, lahan perkebunan berubah menjadi sejumlah kafe,” kata Ratono.

    Pada Jumat (5/12) lalu, hujan deras yang mengguyur Sukabumi kembali membuat Jalan Selabintana, Kecamatan Sukabumi, berubah layaknya aliran sungai.

    Sementara itu, berdasarkan data citra satelit dan laporan warga, penyusutan kawasan hijau kini bukan lagi sekadar kekhawatiran tetapi ancaman nyata bagi keselamatan Sukabumi.

    “Ini bukan hanya soal ekonomi dan bisnis semata. Ini menyangkut keselamatan warga Sukabumi secara keseluruhan,” kata Rozak.

    Citra satelit

    Melansir dari detikJabar, penyusutan kawasan hijau di Sukabumi semakin menampakkan dampaknya.

    Perbandingan sejumlah citra satelit menunjukkan penurunan signifikan tutupan vegetasi, terutama di kawasan kaki Gunung Gede Pangrango hingga wilayah perkotaan.

    Tren ini memperburuk risiko bencana banjir hingga longsor yang melanda Selabintana baru-baru ini.

    Dalam citra satelit yang diperbandingkan, area Sukabumi mulanya didominasi warna hijau pekat, menandakan tutupan vegetasi rapat yang menyebar merata dari kawasan kota hingga pedesaan.

    Namun kini, vegetasi terlihat terpecah, menipis, dan berganti dengan area coklat yang menunjukkan pembukaan lahan serta perluasan permukiman.

    Zona transisi di kaki Gunung Pangrango, yang menjadi penyangga ekologis Sukabumi, menurun kepadatannya seiring maraknya alih fungsi lahan.

    Baca berita lengkapnya di sini.

    (kid)


    [Gambas:Video CNN]





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Gus Yahya Mengaku Tak Masalah Jika Muktamar PBNU Dipercepat

    December 11, 2025

    DKI Gelar Rangkaian Natal, Christmas Carol hingga Pasar Kreatif

    December 11, 2025

    Komisi X Minta Penyelidikan Kasus Mobil SPPG Tabrak Siswa Transparan

    December 11, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Prediksi Caykur Rizespor vs Eyupspor, 13 Desember 2025 Turkish Super Lig

    Berita Olahraga December 11, 2025

    Ligaolahraga.com -Sabtu mendatang, Caykur Rizespor akan menjamu Eyupspor di Stadion Kota Rize dalam laga pekan…

    Bahlil Dianggap Cari Aman di Golkar Lewat Usul Koalisi Permanen

    December 11, 2025

    Prabowo Teleponan dengan Pangeran MBS, Bahas Kampung Haji hingga Bencana Sumatera : Okezone News

    December 11, 2025

    Prediksi Liverpool vs Brighton 038 Hove Albion, 13 Desember 2025 Premier League

    December 11, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Prediksi Caykur Rizespor vs Eyupspor, 13 Desember 2025 Turkish Super Lig

    December 11, 2025

    Bahlil Dianggap Cari Aman di Golkar Lewat Usul Koalisi Permanen

    December 11, 2025

    Prabowo Teleponan dengan Pangeran MBS, Bahas Kampung Haji hingga Bencana Sumatera : Okezone News

    December 11, 2025

    Prediksi Liverpool vs Brighton 038 Hove Albion, 13 Desember 2025 Premier League

    December 11, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.