Polisi menyebut insiden ini sebagai serangan teroris terburuk di Australia sejak tragedi Port Arthur tahun 1996.
“Salah satu pelaku tewas di lokasi, sementara seorang lainnya dalam kondisi kritis,” kata Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon, seperti dimuat Reuters.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku ketiga serta menemukan beberapa benda mencurigakan yang diduga bom rakitan.
Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, mengatakan penembakan itu adalah serangan yang ditargetkan pada komunitas Yahudi Sydney dan terjadi pada hari pertama Hanukkah.
“Serangan ini dirancang untuk menargetkan komunitas Yahudi Sydney pada hari pertama Hanukkah,” kata Minns kepada wartawan.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengecam keras serangan tersebut.
“Kejahatan yang dilepaskan malam ini sungguh di luar nalar. Ini adalah serangan yang menargetkan warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari penuh sukacita,” ujarnya setelah menggelar rapat darurat dewan keamanan nasional.
Saksi mata menggambarkan suasana panik di pantai yang biasanya ramai wisatawan.
“Kami semua panik dan langsung berlari, meninggalkan barang-barang di pasir. Saya mendengar mungkin 40 sampai 50 kali tembakan,” kata Marcos Carvalho, warga Bondi Junction.
Rekaman video di media sosial menunjukkan orang-orang berhamburan sambil terdengar suara tembakan dan sirene polisi.
Komunitas Yahudi menyebut serangan di Pantai Bondi sebagai tragedi yang tak pernah terbayangkan.
“Ini adalah komunitas kami yang berkumpul untuk merayakan momen bahagia. Jika benar kami menjadi target, skala serangan ini sungguh mengerikan,” pimpinan Dewan Eksekutif Yahudi Australia, kata Alex Ryvchin, yang menambahkan bahwa penasihat medianya turut terluka.

