Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Pelatih Osasuna Protes Kepemimpinan Wasit saat dikalahkan Barcelona

    December 14, 2025

    Perkap 10/2025 Abaikan Hierarki Hukum Putusan MK

    December 14, 2025

    Pj Ketum PBNU KH Zulfa Sebut Pentingnya Ketertiban Organisasi : Okezone News

    December 14, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Teknokrat dalam Jerat Patronase

    Teknokrat dalam Jerat Patronase

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 14, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email



    Ini cerita tentang patronase politik yang menjebak teknokrat.

    Selama dua dekade terakhir, ruang sidang tindak pidana korupsi dipenuhi figur dengan latar belakang yang sama: teknokrat lulusan kampus terbaik, terutama Institut Teknologi Bandung (ITB). 



    Mereka datang bukan sebagai politisi, melainkan sebagai ahli. Namun banyak yang pulang sebagai terdakwa—bahkan terpidana.

    Masalahnya bukan kecerdasan. Masalahnya jalur masuk kekuasaan.

    Daftar Nama, Sektor Rente, dan Pola yang Berulang

    Berikut daftar alumni ITB yang tercatat pernah terseret proses pidana (tersangka/terdakwa/terpidana) berdasarkan pemberitaan dan proses hukum. Daftar ini bukan untuk menghakimi, melainkan untuk membaca pola struktural.

    Migas, Pertambangan, dan SDA

    Rudi Rubiandini-Kepala SKK Migas (divonis suap/korupsi).

    Ridwan Djamaluddin-Dirjen Minerba ESDM (terdakwa perkara RKAB/tambang Mandiodo).

    Sugeng Mujiyanto-Kepala Badan Geologi (terdakwa Mandiodo).

    Bambang Gatot Ariyono-Dirjen Minerba ESDM (pernah diperiksa KPK; risiko jabatan rente tinggi).

    Telekomunikasi & Proyek Digital

    Anang Achmad Latif-Dirut BAKTI Kominfo (divonis korupsi BTS 4G dan TPPU).

    Yusrizki Muliawan-pengurus alumni ITB/swasta (divonis perkara BTS 4G).

    Ibrahim Arief-konsultan teknologi Kemendikbudristek (tersangka pengadaan Chromebook).

    Kementerian & Fiskal

    Jero Wacik-Menteri ESDM/Menbudpar (divonis pemerasan dan gratifikasi).

    Isa Rachmatarwata-Dirjen Anggaran Kemenkeu (status penyidikan terkait Jiwasraya).

    Akademisi & Teknokrat

    Prof. Made Astawa R.-Guru Besar ITB (pernah tersangka penelitian fiktif; kasus lama).

    Daftar ini belum lengkap. Namun ia cukup untuk membuktikan satu benang merah: hampir semuanya berada di simpul kewenangan berisiko tinggi—sektor rente dengan diskresi besar dan tekanan politik kuat.

    Bukan Negara, Melainkan Patronase

    Mengatakan “ini salah negara” adalah penyederhanaan yang keliru. Negara menyediakan struktur. Patronase menentukan siapa yang mengisi struktur itu.

    Banyak teknokrat ITB masuk jabatan strategis bukan lewat meritokrasi murni, melainkan kompromi koalisi, rekomendasi patron politik, atau kebutuhan “penyeimbang teknis” bagi agenda kekuasaan.

    Sejak hari pertama, mereka bukan profesional independen, melainkan bagian dari arsitektur loyalitas. Di titik inilah bahaya dimulai.

    Teknokrat sebagai Tameng, Patron sebagai Bayangan

    Dalam banyak perkara, pola yang muncul serupa. Teknokrat menjadi penandatangan dan penjelas teknis, patron politik menjadi penentu arah.

    Ketika kebijakan bermasalah, yang dipanggil aparat adalah teknokratnya. Patron berjarak aman, bahkan kerap tidak tersentuh. Teknokrat dikorbankan sendirian.

    Inilah sebabnya banyak perkara tampak “teknis”, padahal akar masalahnya politis.

    Regulator Sekaligus Operator: Pintu Masuk Pidana

    Hampir semua kasus besar melibatkan peran ganda: perencana kebijakan sekaligus pengendali proyek. Dalam hukum, ini konflik kepentingan struktural. Dalam praktik, ini undangan terbuka bagi pidana.

    Dalih percepatan dan kepakaran sering digunakan. Di pengadilan, dalih itu gugur. Hukum hanya menilai batas kewenangan.

    IA ITB Harus Hadir: Dari Etalase Prestasi ke Pengawal Kekuasaan

    Di sinilah Ikatan Alumni ITB (IA ITB) tidak boleh lagi sekadar menjadi etalase kebanggaan. IA ITB harus hadir di fase paling berbahaya bagi alumninya: saat memegang kekuasaan.

    Tiga Peran Mendesak IA ITB

    1. Pendampingan Alumni yang Menjabat

    IA ITB perlu membentuk Unit Etik & Tata Kelola Kekuasaan, pemetaan risiko patronase, early warning konflik kepentingan, pendapat etik-hukum non-politis.

    Ini bukan intervensi, melainkan perlindungan intelektual.

    2. Advokasi Saat Alumni Terseret Kasus

    Pendampingan bukan pembelaan buta, tetapi memastikan due process of law, membedakan kesalahan kebijakan dari kesalahan pidana, mencegah teknokrat dijadikan kambing hitam tunggal.

    3. Kode Etik Kekuasaan Alumni

    IA ITB harus berani menetapkan larangan peran regulator–operator, transparansi relasi politik, kewajiban cooling down.

    Tanpa pagar etik ini, ITB akan terus melahirkan orang pintar yang rentan dijebak politik.

    Jangan Biarkan Alumni Jadi Perisai Patronase

    Masalah ini bukan soal kampus. Bukan pula semata soal negara.

    Ini soal politik yang menggunakan kecerdasan teknokrat sebagai perisai, lalu melepaskannya saat perkara meledak.

    Jika IA ITB terus absen, sejarah akan mencatat: alumni ITB bukan hanya korban patronase—tetapi membiarkannya.

    Sudah waktunya IA ITB hadir sebelum jabatan diterima, mendampingi saat badai datang, dan menjaga marwah setelahnya.

    Jika tidak, siklus ini akan berulang: teknokrat naik lewat patronase, jatuh lewat hukum, dan dilupakan oleh jejaringnya sendiri.

    Kenny Wiston
    Praktisi Hukum





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Perkap 10/2025 Abaikan Hierarki Hukum Putusan MK

    December 14, 2025

    Kapal Laut Ambil Alih Distribusi Bantuan Bencana di Aceh

    December 14, 2025

    Oesman Sapta Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Umum KKI

    December 14, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Pelatih Osasuna Protes Kepemimpinan Wasit saat dikalahkan Barcelona

    Berita Olahraga December 14, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Spanyol: Pelatih Osasuna, Alessio Lisci protes kepemimpinan wasit saat dikalahkan Barcelona.Kemenangan Barcelona…

    Perkap 10/2025 Abaikan Hierarki Hukum Putusan MK

    December 14, 2025

    Pj Ketum PBNU KH Zulfa Sebut Pentingnya Ketertiban Organisasi : Okezone News

    December 14, 2025

    PSIM Jogja Menang di Uji Coba, Van Gastel Kesampingkan Hasil Akhir

    December 14, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Pelatih Osasuna Protes Kepemimpinan Wasit saat dikalahkan Barcelona

    December 14, 2025

    Perkap 10/2025 Abaikan Hierarki Hukum Putusan MK

    December 14, 2025

    Pj Ketum PBNU KH Zulfa Sebut Pentingnya Ketertiban Organisasi : Okezone News

    December 14, 2025

    PSIM Jogja Menang di Uji Coba, Van Gastel Kesampingkan Hasil Akhir

    December 14, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.