Ketiga tersangka tersebut, yakni Chairul Fadly Harahap selaku Sekretaris Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemenaker, Haiyani Rumondang selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Binwasnaker dan K3 Kemnaker, dan Sunardi Manampiar Sinaga selaku mantan Kepala Biro Humas Kemnaker.
“Di antaranya itu (ada aliran uang pemerasan sertifikasi K3),” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan, Minggu, 14 Desember 2025.
Budi menyebut, temuan didapat setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi maupun tersangka yang sudah lebih dulu ditetapkan.
“Di sana penyidik menelusuri ke mana saja aliran dari dugaan tindak pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3. Termasuk juga alur perintah terkait dugaan tindak pemerasan tersebut itu dari pihak siapa saja. Oleh karena itu, dalam pengembangan penyidikan ini, KPK kemudian menetapkan ketiga tersangka baru tersebut,” jelas Budi.
Saat ini, ketiga tersangka tersebut sudah dicegah agar tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan sejak 5 Desember 2025.
Pada Jumat, 22 Agustus 2025, mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dan 10 orang lainnya resmi berstatus tersangka usai OTT pada Rabu malam, 20 Agustus 2025 hingga Kamis, 21 Agustus 2025.
Kesepuluh tersangka yakni Irvian Bobby Mahendro selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025, Gerry Aditya Herwanto Putra selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-2025.
Selanjutnya, Subhan selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020-2025, Anitasari Kusumawati selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020-2025, Fahrurozi selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 periode Maret 2025-Agustus 2025.
Kemudian, Hery Sutanto selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021-Februari 2025, Sekarsari Kartika Putri selaku Sub Koordinator, Supriadi selaku Koordinator, Temurila selaku pihak PT KEM Indonesia, dan Miki Mahfud selaku pihak PT KEM Indonesia.
