Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Gagal di SEA Games, Tang Jie/Ee Wei Akan Balas Dendam di World Tour Finals

    December 15, 2025

    Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

    December 15, 2025

    Shin Tae-yong Selalu Senang Kembali ke Indonesia: Seperti Rumah Kedua : Okezone Bola

    December 15, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Dari Ansus Yapen untuk Papua

    Dari Ansus Yapen untuk Papua

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 15, 2025No Comments4 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Ferry Auparay lahir di Distrik Ansus, Kabupaten Kepulauan Yapen. Seperti banyak anak Papua lainnya, ia menempuh jalan hidup yang tidak mudah. Pernah merantau ke Jakarta dan menjalani kerasnya dinamika kehidupan kota besar pada era 1990–2000-an, Ferry akhirnya mengambil keputusan penting: kembali ke Papua untuk mengabdi dan membangun tanah kelahirannya.


    Berbekal pendidikan Strata Satu bidang sosial dan pengalaman bekerja di salah satu bank BUMN di Jayapura, Ferry mengasah pemahaman tentang tata kelola keuangan, disiplin kerja, serta manajemen usaha. Modal inilah yang kemudian ia gunakan untuk memulai langkah berani sebagai pengusaha Papua di sektor BBM–sektor yang selama ini dikenal padat modal dan penuh tantangan.

    Dengan keterbatasan modal dan sumber daya, Ferry Auparay membuktikan bahwa keberanian, konsistensi, dan jejaring yang dibangun secara sehat mampu membuka jalan. Kini, ia telah memiliki beberapa SPBU serta armada kapal pengangkut BBM, yang berperan penting dalam menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat Papua, khususnya di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.



    Lebih dari sekadar bisnis, langkah Ferry adalah bentuk keberpihakan. Melalui sinergi dan komunikasi intensif dengan Pertamina, BP Migas, serta pemangku kepentingan lainnya, ia memastikan bahwa distribusi energi di Papua tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pihak luar. Kepercayaan publik terhadap dirinya tercermin dari amanah sebagai Ketua ISWANA Migas Provinsi Papua Barat.

    Kisah Ferry Auparay seharusnya dibaca sebagai pesan penting bagi generasi muda Papua: bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah, dan kampung halaman bukan tempat untuk ditinggalkan selamanya, melainkan untuk dibangun. Ia adalah contoh bahwa anak Papua dapat menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton, dalam sektor strategis nasional.

    Di tengah kebutuhan Papua akan figur-figur inspiratif, Ferry Auparay menghadirkan harapan bahwa dengan keberanian untuk kembali, bekerja, dan berintegritas, masa depan Papua dapat dibangun oleh tangan anak-anaknya sendiri.

    Keadilan Energi di Papua dan Keberpihakan Nyata kepada OAP

    Papua adalah wilayah yang kaya sumber daya alam, namun ironisnya masih menghadapi ketimpangan paling mendasar: akses energi. Di banyak distrik dan kampung, BBM masih mahal, pasokannya tidak menentu, bahkan kerap menjadi komoditas langka. Ketimpangan ini bukan sekadar persoalan logistik, melainkan cermin dari belum hadirnya keberpihakan nyata negara kepada Orang Asli Papua (OAP).

    Dalam konteks inilah, kehadiran figur seperti Ferry Auparay menjadi relevan untuk dibaca secara kritis. Anggota DPRD Papua Barat ini adalah anak asli Papua, lahir di Distrik Ansus, Kabupaten Kepulauan Yapen, yang memilih terjun langsung ke sektor energi–sektor strategis yang selama ini nyaris didominasi oleh pelaku usaha dari luar Papua.

    Pengalaman panjang hidup di luar Papua dan latar belakang profesional di perbankan membentuk perspektif Ferry bahwa ketimpangan energi di Papua tidak bisa diselesaikan hanya dengan regulasi dari Jakarta. Ia membutuhkan pelaku lokal yang memahami medan sosial, geografis, dan budaya masyarakat Papua. Dengan modal terbatas, Ferry Auparay memulai usaha BBM dan perlahan membangun jaringan distribusi hingga memiliki sejumlah SPBU dan armada kapal pengangkut BBM.

    Langkah ini tidak boleh dilihat semata sebagai kisah sukses individual. Ia harus dibaca sebagai kritik diam terhadap sistem energi nasional yang belum memberi ruang adil bagi OAP untuk menjadi pelaku utama. Selama ini, OAP lebih sering ditempatkan sebagai konsumen, buruh, atau penerima bantuan–bukan sebagai aktor pengendali dalam rantai distribusi energi.

    Kepercayaan yang diberikan kepada Ferry Auparay sebagai Ketua ISWANA Migas Papua Barat memperlihatkan bahwa OAP memiliki kapasitas, integritas, dan kompetensi untuk mengelola sektor energi secara profesional. Namun, pertanyaannya: mengapa figur seperti ini masih langka? Jawabannya terletak pada kebijakan yang belum sepenuhnya afirmatif–mulai dari akses permodalan, perizinan, hingga kemitraan dengan BUMN energi.

    Negara sering berbicara tentang Otonomi Khusus dan keberpihakan pada Papua, tetapi tanpa kebijakan energi yang adil, Otsus akan kehilangan makna substantif. Keadilan energi bukan hanya soal harga BBM, melainkan tentang siapa yang diberi kesempatan mengelola, mendistribusikan, dan mengambil keputusan atas sumber daya strategis tersebut.

    Papua membutuhkan lebih banyak Ferry Auparay–anak-anak Papua yang diberi ruang, kepercayaan, dan perlindungan kebijakan untuk menjadi pelaku utama di sektor energi. Tanpa itu, ketimpangan akan terus direproduksi, dan Papua akan tetap menjadi penonton di tanahnya sendiri.

    Sudah saatnya negara berhenti melihat Papua hanya sebagai objek pembangunan. Dalam sektor energi, keberpihakan sejati kepada OAP harus diwujudkan melalui kebijakan afirmatif, kemitraan setara, dan keberanian menyerahkan peran strategis kepada anak-anak Papua itu sendiri.

    Fredy. F. Aronggear
    Korwil HNSI se Papua Raya





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

    December 15, 2025

    Menko Pangan Hingga Kepala BGN Ramaikan Konferensi Internasional ICMI

    December 15, 2025

    Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

    December 15, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Gagal di SEA Games, Tang Jie/Ee Wei Akan Balas Dendam di World Tour Finals

    Berita Olahraga December 15, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Badminton : Juara dunia Chen Tang Jie / Toh Ee Wei akan berupaya…

    Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

    December 15, 2025

    Shin Tae-yong Selalu Senang Kembali ke Indonesia: Seperti Rumah Kedua : Okezone Bola

    December 15, 2025

    Bobby Nasution Sebut Kerugian Bencana Sumut Capai Rp17 Triliun

    December 15, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Gagal di SEA Games, Tang Jie/Ee Wei Akan Balas Dendam di World Tour Finals

    December 15, 2025

    Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

    December 15, 2025

    Shin Tae-yong Selalu Senang Kembali ke Indonesia: Seperti Rumah Kedua : Okezone Bola

    December 15, 2025

    Bobby Nasution Sebut Kerugian Bencana Sumut Capai Rp17 Triliun

    December 15, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.