Berita MotoGP: Musim MotoGP 2025 menjadi periode terberat dalam karier Jorge Martin. Cedera serius yang dialaminya di Qatar meninggalkan luka fisik dan emosional, tak hanya bagi dirinya, tetapi juga orang terdekatnya.
Jorge Martin menjalani musim MotoGP 2025 yang penuh cobaan sejak bergabung dengan Aprilia. Cedera demi cedera menghantam langkahnya, membuat upaya mempertahankan gelar juara dunia berjalan jauh dari kata ideal. Namun di balik perjuangan itu, ada satu momen yang paling membekas dan emosional, yakni kecelakaan hebat yang dialaminya pada Grand Prix Qatar.
Insiden tersebut menjadi kecelakaan ketiga Martin di musim yang sama dan juga yang paling serius. Pebalap asal Spanyol itu mengalami 11 tulang rusuk patah serta paru paru kolaps setelah terjatuh dan kemudian tertabrak Fabio Di Giannantonio, yang tidak memiliki ruang untuk menghindar. Kondisinya memaksanya menjalani perawatan intensif dan harus dirawat di rumah sakit selama hampir dua pekan.
Dokter MotoGP Angel Charte bahkan menyebut kecelakaan tersebut sebagai sesuatu yang aneh dan berbahaya. Meski begitu, balapan tetap dilanjutkan tanpa red flag, sebuah keputusan yang kemudian memunculkan banyak perdebatan.
Dalam sebuah dokumenter yang dirilis kanal YouTube resmi MotoGP, pasangan Jorge Martin, Maria Monfort Matutes, menceritakan momen emosional saat pertama kali menjenguk sang pebalap di rumah sakit. Ia mengungkapkan betapa terpukulnya Martin dalam kondisi tersebut.
“Saya masuk ke kamar dan langsung melihat Jorge. Saat melihat saya, dia langsung menangis sangat keras,” ujar Maria.
“Dia bilang, saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi saya mencintaimu. Dia terus mengulang itu, dan akhirnya saya juga ikut menangis.”
Maria juga menggambarkan ketakutan besar yang dirasakan Martin kala itu. Menurutnya, sang pebalap benar benar merasa nyawanya terancam.
“Dia sangat menderita dan sangat ketakutan. Jorge selalu bilang, saat saya datang pertama kali, dia yakin bahwa dia akan meninggal,” lanjutnya.
Meski mengalami musim yang berat, Martin tetap menunjukkan mentalitas kuat. Ia menolak membandingkan proses pemulihannya dengan kebangkitan Marc Marquez, karena merasa situasi dan kondisinya sangat berbeda. Fokus Martin kini tertuju pada pemulihan penuh dan persiapan menyambut MotoGP 2026 sebagai awal baru bersama Aprilia.
Dengan performa motor Aprilia yang menunjukkan peningkatan di paruh kedua musim 2025, harapan untuk kembali kompetitif tetap terbuka. Namun, baik Martin maupun Aprilia masih perlu membuktikan bahwa kerja sama mereka bisa menghasilkan konsistensi di level tertinggi.
Artikel Tag: Jorge Martin, MotoGP 2025, aprilia
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/kekasih-jorge-martin-ungkap-momen-paling-menyedihkan-di-motogp-2025
