Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari secara virtual dari Aceh, Rabu 17 Desember 2025.
“Saat ini (Jembatan Teupin Reudeup) sudah 98 persen, dan ini merupakan satu titik jembatan yang sangat krusial, karena akan menghubungkan jalur alternatif Bireuen-Lhokseumawe,” kata Abdul Muhari.
Abdul Muhari menegaskan, BNPB bersama tim gabungan akan mempercepat penanganan bencana di wilayah pedalaman Aceh yang belum bisa disentuh, karena akses jalur darat terpotong Jembatan Teupin Reudeup yang rusak karena banjir.
“Terutama penggeseran alat berat ke daerah-daerah yang lebih dalam,” kata Abdul Muhari.
Selain itu, dia memastikan untuk jembatan Teupi Mane sudah beroperasi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk akses penyaluran logistik dan penanganan kerusakan ke sejumlah kabupaten yang melewati wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Jembatan Kutablang, jalur utama Bireuen-Lhokseumawe yang mungkin sementara akan digantikan sementara oleh jalur Awe Geutah, Jembatan Teupin Reudeup,” urainya.
“Tetapi untuk jembatan Kutablang sendiri, ini progresnya sudah 50,9 persen,” demikian Abdul Muhari.

