Di kawasan Asia, perhatian investor tertuju pada keputusan Bank of Japan (BOJ) yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga menjadi 0,75 persen, level tertinggi sejak 1995.
Kebijakan ini berpotensi memperkuat Yen dan menahan inflasi Jepang yang telah berada di atas target BOJ selama 44 bulan berturut-turut. Inflasi Jepang pada November tercatat 2,9 persen, sementara inflasi inti bertahan di 3 persen, sesuai ekspektasi.
Perdagangan saham Asia pagi ini menguat. Indeks ASX 200 Australia naik 0,52 persen dan berlanjut menguat 0,43 persen ke level 8.625.
Kospi Korea Selatan dibuka naik 0,68 persen, sementara Kosdaq bertambah 0,53 persen.
Nikkei 225 Jepang menguat 0,85 persen ke 49.419,42 dan Topix naik 0,57persen.
Di dalam negeri, IHSG diperkirakan masih menghadapi tekanan jual setelah kemarin turun 0,68 persen ke 8.618.
Meski demikian, ETF saham Indonesia (EIDO) di bursa New York naik 0,65 persen ke level 18,63 Dolar AS.
Analis menilai tekanan jual IHSG mulai mereda, dengan potensi rotasi dana dari saham konglomerasi ke sektor perbankan seiring momentum window dressing akhir tahun. Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren pelemahan dan tertahan di bawah rata-rata pergerakan 20 hari (MA20).

