Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan lebih fokus menghidupkan industri otomotif dalam negeri, salah satunya program mobil nasional.
“Anggaran insentif mobil listrik mau dialihkan ke mana? Kami punya perencanaan mobil nasional. Bisa belajar dari VinFast (mobil buatan Vietnam),” kata Menko Airlangga belum lama ini dikutip redaksi, Jumat, 19 Desember 2025.
Insentif mobil listrik sebelumnya diberikan pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 12/2025 yang terbit awal Februari 2025. Merujuk PMK tersebut, pemerintah memberikan insentif PPN DTP 10 persen untuk mobil listrik completely knocked down (CKD).
Sementara PPnBM DTP diberikan kepada impor mobil listrik utuh atau completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15 persen. Bea masuk impor mobil listrik CBU juga dibebaskan.
Beberapa perusahaan mobil listrik luar negeri yang mendapatkan insentif ini antara lain BYD, VinFast, Geely, Citroen, Maxus, Xpeng, Aion, hingga GWM Ora.

