Chip ini diproduksi menggunakan teknologi proses 2nm GAA (Gate-All-Around) dari Samsung Foundry, yang dirancang untuk menghadirkan performa tinggi sekaligus efisiensi daya yang lebih baik.
Dikutip dari GSM Arena, Sabtu 20 Desember 2025, Exynos 2600 menggunakan CPU 10 inti berbasis arsitektur Arm v9.3.
Susunannya terdiri dari satu inti utama berperforma tinggi, tiga inti kinerja tinggi, dan enam inti efisiensi. Inti utama memiliki kecepatan hingga 3,8 GHz, sementara inti lainnya berjalan pada kecepatan 3,25 GHz dan 2,75 GHz. Menurut Samsung, performa chipset ini meningkat hingga 39 persen dibanding Exynos 2500, dengan konsumsi daya yang lebih hemat.
Di sektor kecerdasan buatan (AI), Samsung membekali Exynos 2600 dengan NPU generasi baru yang diklaim mampu meningkatkan kinerja AI hingga 113 persen dibanding pendahulunya. Chip ini juga membawa peningkatan keamanan, termasuk virtualisasi yang lebih aman serta kriptografi pasca-kuantum berbasis perangkat keras.
Untuk kebutuhan gaming, Exynos 2600 dilengkapi GPU Xclipse 960. Samsung menyebut GPU ini mampu memberikan performa ray tracing hingga 50 persen lebih tinggi dan kemampuan komputasi dua kali lipat dibandingkan Exynos 2500, sehingga pengalaman bermain game berat menjadi lebih mulus.
Pada sisi kamera, ISP Exynos 2600 kini dibekali Sistem Persepsi Visual (VPS) berbasis AI yang membuat pengenalan objek dan adegan lebih akurat. Chip ini mendukung sensor kamera hingga 320 MP serta teknologi pengurangan noise video berbasis pembelajaran mendalam, yang membantu menghasilkan video lebih jernih dalam kondisi cahaya rendah.
Selain itu, Samsung juga memperkenalkan teknologi Heat Path Block (HPB) terbaru pada chipset ini. Dengan material EMC High-k, teknologi ini membantu pembuangan panas lebih efektif, sehingga performa tetap stabil meski digunakan dalam waktu lama atau saat bermain game berat.
Spesifikasi penting lainnya mencakup dukungan RAM LPDDR5X, penyimpanan UFS 4.1, serta layar 4K dengan refresh rate hingga 120 Hz.
Ke depan, Exynos 2600 diperkirakan akan digunakan pada seri flagship Galaxy S26 dan Galaxy S26+. Namun, laporan yang beredar masih berbeda-beda. Ada yang menyebut chip ini akan dipakai secara global, sementara rumor terbaru mengatakan penggunaannya mungkin hanya terbatas di pasar Korea.
Samsung sendiri belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana tersebut.

