Didampingi Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Kapolri ingin memastikan kesiapan infrastruktur, pemanfaatan teknologi, serta koordinasi lintas sektor dalam mengantisipasi potensi peningkatan arus lalu lintas selama periode Nataru.
Pengecekan di JMTC merupakan lanjutan dari peninjauan sebelumnya di wilayah Merak bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Mulai dari kesiapan pos terpadu, peralatan penanganan kecelakaan, hingga teknologi pemantauan lalu lintas berbasis ETLE dan drone, semuanya dipastikan siap digunakan,” kata Kapolri.
Kapolri juga meninjau sistem pemantauan kondisi jalan tol secara nasional, termasuk jalur tol di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jalur tol yang sempat terdampak bencana di wilayah Medan turut dipastikan telah kembali berfungsi normal.
Kapolri menegaskan, operasi Nataru merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat agar perjalanan mudik, arus balik, ibadah, serta aktivitas akhir tahun dapat berjalan aman dan lancar sesuai arahan Presiden.
Dari pantauan, hingga saat ini kondisi arus lalu lintas masih terpantau normal meski terjadi peningkatan volume kendaraan sekitar 21 hingga 22 persen dari target 666 ribu kendaraan yang keluar dan masuk Jakarta.
Untuk mengantisipasi potensi kepadatan, Kapolri menyebut Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas, mulai dari contraflow, one way, hingga one way terbatas yang akan diterapkan secara situasional sesuai kondisi di lapangan.

