
Denpasar, CNN Indonesia —
Gubernur Wayan Koster merespons soal isu pariwisata di Pulau Bali, saat moment Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 sepi kunjungan.
Koster menyatakan, soal isu pariwisata sepi dan viral di media sosial itu bohong dan menurutnya kunjungan wisatawan malah meningkat setiap harinya.
“Bohong, saya punya data. setiap hari totalnya meningkat. Sekarang per harinya 17 ribu wisatawan asing, sebelumnya 20 ribu (wisatawan asing),” kata Koster, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Bali, di Kantor Gubernur Bali, di Denpasar, Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, jika dibandingkan tahun sebelumnya 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2025 sudah meningkat dan mencapai 6,7 juta orang dari target 7 juta wisman. Dan menurutnya masih ada sisa dua Minggu momen nataru dan angka kunjungan akan meningkat.
“Sekarang totalnya dari Januari sampai tanggal 16 Desember (2025), sudah mencapai 6,7 juta (wisatawan di Bali). Di 2024 ada 6,3 juta, naik kan. (Target 2025)
7 juta, ini kan akan naik dia, masih ada sisa dua Minggu,” imbuhnya.
Kendati demikian, dia mengakui jumlah kunjungan meningkat berbanding terbalik dengan tingkat okupansi hotel di Bali yang tidak tinggi. Hal itu, karena wisatawan asing mencari penginapan lewat aplikasi Airbnb yang tidak membayar pajak kepada pemerintah.
“Kalau itu soal lain. Jadi ada yang menggunakan fasilitas penginapan melalui Airbnb, yang tidak bayar pajak. Akibatnya, adalah peningkatan jumlah wisatawan tidak sebanding dengan peningkatan hunian hotel dan pajak hotel dan restoran,” jelasnya.
“Saya cek hotel terendah 60 persen (okupansinya). Yang kayak (hotel) The Meru itu 80 persen, yang berbintang di Nusa Dua itu 80 persen. Jadi sebenarnya harusnya bisa lebih tinggi dari itu,” jelasnya.
Ia menyatakan, dengan adanya Airbnb serta lainya, saat ini banyak rumah indekos dan segala macamnya tanpa membayar pajak difungsikan sebagai penginapan untuk wisatawan asing di Bali.
“Tapi sekarang karena ada Airbnb (dan lainnya). Banyak rumah kos segala macam difungsikan sebagai penginapan. Saya sudah mendapat surat dari Menteri Investasi untuk membuat peraturan gubernur terkait Airbnb,” katanya.
Ia menegaskan, kunjungan wisman saat momen nataru di 2025 naik jika melihat data dibandingkan tahun 2024 itu naik sekitar 8 persen.
“Tempo hari naik 11 persen. Sekarang hitung saja per data hari ini 6,3 juta 2024. Sekarang 6,7 juta, naik 400 ribu. Jadi kalau 10 persen saja dari 6,3 juta berarti 630 ribu. berarti kurang dari 10 persen kenaikannya kira-kira 8 persen,” jelasnya.
Ia juga merespon, terkait ada keluhan dari sopir pariwisata di Bali, bahwa penumpang dari turis asing saat ini sepi menurutnya hal itu karena adanya cuaca buruk seperti hujan lebat dan banjir.
“Kan sekarang musim hujan, banjir. Mungkin orang datang ke Bali tidak untuk jalan-jalan, banyak yang istirahat. Jadi datanya riil, baik dari Angkasa Pura maupun Dinas Pariwisata Bali,” ujarnya.
(kdf/dal)
[Gambas:Video CNN]

