Upaya pembukaan akses dilakukan secara terpadu bersama TNI, Polri, BNPB, Kementerian PUPR, mitra, serta masyarakat setempat dengan membersihkan tumpukan kayu limbah bencana dan material lumpur yang menutup badan jalan.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Subhan, mengatakan akses jalan menjadi kunci utama dalam proses pemulihan pascabencana.
“Pembukaan jalan menuju permukiman warga kami jadikan prioritas. Tanpa akses yang terbuka, aktivitas masyarakat dan penyaluran bantuan akan terhambat,” ujar Subhan, dalam keterangannya ang dikutip di Jakarta, Selasa 23 desember 2025.
Di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, tim gabungan Kemenhut, TNI, dan warga setempat berhasil membuka akses jalan sepanjang sekitar satu kilometer yang sebelumnya tertutup material banjir. Jalan tersebut menjadi jalur vital penghubung ke permukiman warga.
Selain membuka jalan, tim juga membersihkan fasilitas umum di sekitar permukiman, termasuk sekolah, guna mempercepat normalisasi aktivitas masyarakat.
Sementara di Kabupaten Aceh Tamiang, pembersihan material kayu dan lumpur juga difokuskan pada jalur-jalur menuju kawasan permukiman dan fasilitas pendidikan. Ratusan personel gabungan dikerahkan, bahkan bekerja hingga malam hari untuk mempercepat proses pembukaan akses.
Di Sumatera Utara, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, menyampaikan bahwa tim Kemenhut bersama TNI membersihkan akses jalan lintas desa di sejumlah titik, termasuk di Desa Aek Ngadol, Garoga, dan Huta Godang.
“Pembukaan akses jalan menjadi langkah awal pemulihan. Setelah jalan terbuka, penanganan rumah warga dan fasilitas umum bisa dilakukan lebih cepat,” kata Novita.
Kemenhut memastikan pembukaan akses jalan menuju permukiman akan terus dilanjutkan secara bertahap hingga seluruh wilayah terdampak kembali dapat diakses dengan aman.

