Kontingen Indonesia di SEA Games 2025. (Foto: NOC Indonesia)
JAKARTA – Industri olahraga kini tidak lagi sekadar urusan prestasi di lapangan, melainkan telah bertransformasi menjadi pilar strategis penggerak ekonomi nasional. Dengan populasi besar yang semakin sadar akan gaya hidup sehat, sektor ini diprediksi akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru yang mampu menyerap tenaga kerja luas sekaligus menggerakkan berbagai subsektor industri kreatif dan manufaktur.
Aktivitas ekonomi dalam industri olahraga mencakup berbagai bidang, mulai dari upaya menjaga kesehatan dan rehabilitasi, wisata olahraga, penjualan dan perdagangan produk olahraga, pembangunan dan pemeliharaan fasilitas olahraga, hingga penyelenggaraan dan pemasaran acara olahraga. Rantai aktivitas tersebut turut menciptakan beragam peluang kerja dan usaha, termasuk bagi insinyur dan pengembang, pelatih dan dokter olahraga, jurnalis serta komentator olahraga, hingga pedagang eceran perlengkapan olahraga.
Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Cirebon, Wahyu Erfandy, mengatakan bahwa perputaran uang di industri olahraga Indonesia telah mencapai angka yang sangat signifikan. Akan tetapi, dia menilai potensi besar tersebut belum sepenuhnya tergarap secara optimal.
1. Tren Global
Secara global, industri olahraga menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Nilainya diperkirakan meningkat dari 388,28 miliar dolar AS pada 2020 menjadi 440,77 miliar dolar AS pada 2021 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau CAGR sebesar 13,5 persen.
Pasar industri olahraga global bahkan diproyeksikan mencapai 599,9 miliar dolar AS pada 2025 dengan CAGR sekitar 8 persen, melampaui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia yang berada di kisaran 3,2 persen. Kondisi tersebut mendorong sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, China, Inggris, dan Korea Selatan, menjadikan industri olahraga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Potensi industri olahraga di Indonesia sangat besar. Jika digarap dengan benar, estimasi uang yang beredar di sektor ini mencapai ratusan triliun rupiah dan itu mencakup banyak subsektor, mulai dari produk olahraga, jasa, sampai ekonomi kreatif yang berbasis konten dan digital,” ujar Wahyu Erfandy dalam keterangan yang Okezone terima, Rabu (24/12/2025).
Menurutnya, industri olahraga tidak hanya berkaitan dengan pertandingan atau prestasi atlet saja. Akan tetapi, industri olahraga juga berhubungan erat dengan sektor manufaktur dan UMKM.

