Ilustrasi.
JAKARTA – Bulan Rajab telah tiba, dan banyak umat Islam memanfaatkan waktu ini untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah melalui berbagai ibadah sunnah. Salah satu ibadah yang paling ditunggu-tunggu adalah sholat tahajud, yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.
Bagi mereka yang ingin memulai atau meningkatkan konsistensi tahajud, bulan Rajab adalah momentum yang tepat. Meski begitu, tidak ada perbedaan terkait tata cara melaksanakan sholat tahajud pada bulan Rajab dengan bulan-bulan lainnya.
Definisi dan Keutamaan Sholat Tahajud
Sholat tahajud adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada waktu malam setelah tidur, meskipun hanya sebentar. Menurut hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA dalam Sahih Muslim, Nabi Muhammad SAW melakukan sholat malam sebanyak 13 rakaat, dengan 5 rakaat di antaranya adalah sholat Witir (penutup).
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً؛ يُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ، لَا يَجْلِسُ إِلَّا فِي آخِرِهَا
Kāna Rasūlullāh Sallallāhu ‘Alaihi wa Sallam Yuṣallī mina al-Lail Talāta ‘Asharata Raka’ah; Yūtir min Dhālik bi-Khams, lā Yajlis illā fī Ākhirihā
Artinya: “Rasulullah SAW pernah sholat malam tiga belas rakaat, berwitir darinya lima rakaat, beliau tidak duduk kecuali di akhirnya.” (H.R. Muslim)

