Menurut Hasto, semangat Natal tahun ini harus diwujudkan melalui keberpihakan nyata kepada para korban yang kehilangan nyawa dan tempat tinggal.
“Natal itu keberpihakan, termasuk mereka yang sedang susah akibat bencana alam. Mari kita doakan saudara-saudara kita yang terdampak bencana, terutama di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dan di wilayah lainnya yang mengakibatkan korban jiwa ribuan orang meninggal dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal,” ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis, 25 Desember 2025.
Hasto mengatakan bencana yang sedang dihadapi ini merupakan ujian yang dapat memperkuat iman dan kesabaran kita.
“Mari kita jadikan momentum Natal ini untuk berbela rasa, melakukan langkah kongkrit membantu korban bencana, sambil menggelorakan harapan dengan bergotong royong dan mempercepat rehabilitasi seluruh fasilitas fisik,” ucap Hasto.
Sebagai bentuk tindakan konkret, PDIP memusatkan perayaan Natal di Tapanuli Tengah dan menerjunkan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) serta tim medis ke lokasi terdampak. Sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dapur umum didirikan untuk membantu masyarakat tanpa memandang latar belakang politik.
“Ini murni urusan kemanusiaan,” tegas Hasto mengutip arahan Megawati.
Selain bantuan sosial, PDIP mengajak seluruh pemimpin untuk berkomitmen merawat alam sebagai bagian dari “karya penyelamatan” demi mencegah bencana di masa depan. Menjaga hutan dan sungai dipandang sebagai langkah krusial dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam raya.

