Pelatih Golden State Warriors Steve Kerr secara terbuka menyesali pertikaiannya dengan Draymond Green yang terjadi di tengah pertandingan melawan Orlando Magic awal pekan ini.
Dalam sesi media selama hampir 15 menit pada Rabu (24/12), Kerr mengakui bahwa insiden itu — yang membuat Green meninggalkan bangku cadangan di tengah time-out kuarter ketiga — bukan momen terbaik dalam karier kepelatihannya.
Steve Kerr mengambil tanggung jawab penuh atas adu argumen tersebut dan mengatakan bahwa ia seharusnya bisa lebih tenang dalam situasi panas itu.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan Green sudah saling meminta maaf, baik satu sama lain maupun kepada tim.
Menurut Kerr, konflik seperti itu tidak sepenuhnya bisa dihindari mengingat dirinya dan Green sama-sama memiliki karakter kompetitif yang sangat kuat.
Selama 12 tahun bekerja bersama sejak Kerr menjadi pelatih kepala Warriors pada 2014, hubungan keduanya memang diwarnai dinamika naik turun.
Kerr menegaskan bahwa meski tidak bangga dengan insiden tersebut, ini bukan pertama kalinya ia dan Green mengalami gesekan, dan hampir selalu mereka mampu bangkit serta tumbuh lebih kuat setelahnya.
Dalam kesempatan itu, Kerr juga menyoroti betapa besarnya peran Green dalam kesuksesan Warriors meraih empat gelar NBA.
Ia menyebut bahwa tanpa kontribusi, emosi, dan intensitas Green, kemungkinan besar bendera juara yang kini tergantung di arena tidak akan pernah ada.
Kerr mengakui bahwa passion dan “amarah mentah” yang dimiliki Green adalah bagian penting dari identitas tim, sesuatu yang terkadang memang sulit dikendalikan.
Lebih jauh, Steve Kerr menyatakan harapannya agar Green menghabiskan seluruh karier NBA-nya bersama Warriors.
Ia membandingkan situasi ini dengan mantan pemain seperti Klay Thompson yang kini membela Dallas Mavericks. Bagi Kerr, hubungannya dengan Green sudah seperti keluarga, lengkap dengan konflik dan rekonsiliasi.
Namun, konteks konflik ini terjadi di tengah fase sulit Warriors. Setelah lebih dari sepertiga musim berjalan, Golden State mencatat rekor 15-15 dan masih terjebak di papan tengah Wilayah Barat.
Kerr mengakui bahwa era dominasi Warriors sudah berlalu. Ia bahkan menyebut timnya sebagai “dinasti yang memudar,” berbeda jauh dari Warriors 2017 yang mendominasi liga.
Meski demikian, Kerr tetap optimistis.
Ia percaya bahwa masih ada keindahan dalam perjuangan dan bahwa tim ini masih bisa memberi diri mereka kesempatan, seperti yang terjadi musim lalu saat Warriors menutup musim dengan laju impresif demi menembus playoff.
Menurut Steve Kerr, kunci utama saat ini adalah bagaimana tim membawa diri setiap malam, tetap terhubung, dan bangga dengan proses.
Di akhir pernyataannya, Kerr menegaskan loyalitas Green sebagai kualitas yang paling ia hargai. Ia menyebut Green sebagai sosok kompleks namun sangat setia, penuh gairah, dan selalu ingin memperjuangkan Warriors.
Kerr pun menegaskan akan terus membela Green — sekarang maupun di masa depan — sebagai bentuk penghargaan atas perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.
Artikel Tag: Steve Kerr
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/pelatih-warriors-steve-kerr-sesali-pertikaiannya-dengan-draymond-green

