Berita F1: Formula 1 2025 bukanlah musim yang diharapkan Aston Martin jika dilihat dari hasil akhir klasemen. Tim berbasis Silverstone itu hanya mampu finis di posisi ketujuh klasemen konstruktor, kembali ke peringkat yang sama seperti pada 2021 dan 2022, setelah dua musim berturut turut menempati posisi kelima.
Aston Martin bahkan harus mengakui kebangkitan Williams serta Racing Bulls, dua tim yang sukses melampaui performa mereka sepanjang musim. Namun, jika ditelaah lebih dalam, hasil ini mencerminkan fase transisi yang memang sedang dijalani tim, di mana fokus utama sengaja dialihkan dari performa jangka pendek menuju persiapan besar menghadapi regulasi baru 2026.
Fernando Alonso mengalami salah satu musim tersulit sejak bergabung dengan Aston Martin pada 2023. Pebalap dua kali juara dunia itu hanya finis di posisi kesepuluh klasemen pebalap dengan koleksi 56 poin. Lima kali gagal finis sangat memengaruhi perolehan poinnya, sebagian besar akibat masalah teknis yang datang di momen krusial.
Alonso mengalami kegagalan rem di China dan Meksiko, masalah unit daya di Monako, serta kerusakan suspensi di Italia. Satu DNF lainnya terjadi akibat kecelakaan di seri pembuka musim di Australia. Meski demikian, pebalap berusia 44 tahun itu tetap menunjukkan kualitasnya dengan memaksimalkan potensi mobil yang tersedia.
Hasil terbaik Alonso datang di Grand Prix Hungaria saat ia finis kelima, memperlihatkan kilasan performa kelas dunia. Namun momen seperti itu jarang terjadi, membuat musim ini lebih terasa sebagai upaya bertahan ketimbang bersaing di papan atas.
Di sisi lain, Lance Stroll menjalani musim yang kurang meyakinkan. Ia kalah kualifikasi dari Alonso di seluruh seri balapan dan menutup musim dengan selisih enam posisi serta 25 poin di belakang rekan setimnya. Ketimpangan tersebut mencerminkan masalah mendasar Aston Martin dalam mengekstraksi performa maksimal dari AMR25.
Meski hasil di lintasan mengecewakan, mereka memandang 2025 sebagai bagian dari rencana besar. Kedatangan Adrian Newey menjadi fondasi utama revolusi tim. Awalnya menjabat sebagai mitra teknis, Newey kemudian ditunjuk sebagai prinsipal tim mulai 2026, dengan peran sentral dalam pengembangan mobil generasi baru.
Kerja sama dengan Honda juga menjadi tulang punggung ambisi jangka panjang. Beralih dari unit daya pelanggan Mercedes ke status pabrikan memberi Aston Martin peluang membangun paket mobil yang lebih terintegrasi, sejalan dengan regulasi baru yang menitikberatkan aerodinamika aktif dan sistem elektrifikasi canggih.
Fasilitas Technology Campus di Silverstone kini beroperasi penuh, termasuk terowongan angin dan simulator terbaru. Untuk pertama kalinya sejak 2008, Aston Martin akan mengembangkan transmisi dan suspensi belakang sendiri, menandai transformasi nyata menuju tim pabrikan.
Peluncuran AMR26 pada 9 Februari mendatang akan menjadi awal pembuktian. Dengan Newey, Honda, dan Alonso, semua elemen telah tersedia. Pertanyaan besarnya kini hanya satu, apakah ambisi besar ini mampu menghasilkan kemenangan dan perebutan gelar di era baru Formula 1.
Artikel Tag: aston martin, Fernando Alonso, lance stroll, F1 2025, F1 2026
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/aston-martin-terpuruk-di-2025-fokus-total-ke-era-baru-formula-1

