Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Rencana Borneo FC di Bursa Transfer Paruh Musim Super League 2025-2026, Rekrut Amunisi Baru seperti Persib Bandung? : Okezone Bola

    December 26, 2025

    BMKG Prediksi Bali Diguyur Hujan saat Malam Tahun Baru

    December 26, 2025

    Manajemen Milan Mulai Pertanyakan Kontribusi Christopher Nkunku

    December 26, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Malaka Air-Lift

    Malaka Air-Lift

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 26, 2025No Comments4 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Cinta kasih tidak meminta kita sibuk menghitung tepuk tangan, tetapi mengajak menakar luka yang harus ditutup. Di titik inilah kisah Ferry Irwandi menemukan momentumnya: bukan sebagai peristiwa musiman, melainkan sebagai praktik lintas iman yang kebetulan hadir di hari-hari penuh duka yang menyelimuti negeri.


    Kasih yang diajarkan Yesus Kristus — Isa Almasih ‘alaihis salam — bukan metafora lembut di kartu ucapan. Ia keras, konkret, dan mahal: pengorbanan diri demi yang lain. Ajaran ini berkelindan rapi dengan Islam yang dianut Ferry, agama yang memuliakan amal shalih sebagai bukti iman, dan menjadikan rahmatan lil ‘alamin bukan slogan, melainkan kewajiban.

    Ketika Nabi Muhammad Saw mengingatkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya, beliau sejatinya sedang memindahkan iman dari mimbar ke jalan berlumpur. Di atas fondasi inilah Ferry Irwandi bersama kawan-kawannya di Malaka Project — yang didirikannya dua tahun lalu — bergerak cepat, tanpa banyak retorika.



    Ia memperlebar solidaritas itu dengan disiplin Stoik yang ia dalami yaitu mengendalikan hal-hal yang berada dalam kuasa, dan tidak meratap pada yang berada di luar jangkauan. Banjir Sumatera adalah fakta. Jalan terputus adalah kenyataan. Maka yang bisa dikerjakan bukan mengutuk cuaca, melainkan mengubah vektor bantuan.

    Islam memberi arah moral; Stoikisme mengajarkan keteguhan; Natal memberi nyawa pengorbanan. Tiga ajaran ini dipadukan dalam rangkaian diskusi di antara kolega, hingga dari sanalah logika “out of the box” menemukan alasan etisnya: jika darat buntu untuk masuk ke Sumatera, udara menjadi jawaban.

    Simbolisme Malaka Project melengkapi mozaik itu. Dengan meminjam nama Tan Malaka, Ferry menaruh jangkar rasionalitas pada setiap geraknya. Madilog, karya monumental Tan Malaka yang kerap dirujuk Ferry, adalah buku kerja akal sehat. Ia memadukan materialisme, dialektika, dan logika sebagai cara membaca realitas.

    Madilog menuntut kita melihat dunia apa adanya, merancang solusi tanpa takhayul, dan menimbang sebab-akibat dengan kepala dingin. Dalam konteks bantuan bencana, ini berarti menolak romantisme bantuan instan yang cepat viral namun cepat basi, dan memilih logistik yang presisi: pesawat yang tidak pulang kosong, bantuan yang tidak mematikan ekonomi lokal.

    Maka lahirlah tindakan yang tampak sederhana, tetapi sarat ajaran. Biaya pesawat Susi Air ditanggung secara pribadi oleh Ferry Irwandi agar bantuan sebagai amanah publik tetap utuh; panel surya dan alat medis masuk ke Aceh; kopi Gayo keluar menuju pasar.

    Kasih bekerja dengan kalkulator, bukan hanya dengan doa. Pengorbanan bersekutu dengan logika, bukan bersembunyi di balik emosi. Di sinilah Natal bertemu Islam, Stoikisme bersalaman dengan Madilog — dan filantropi beralih rupa: dari rasa kasihan menjadi pemulihan martabat.

    The Malaka Air-Lift yang digagas Ferry adalah kerja sunyi yang tak romantis, tetapi sangat efektif. Jalur udara dipilih bukan untuk tampil gagah di depan kamera, melainkan karena peta masalah memaksa begitu. Jalan darat di Aceh terputus, lumpur menelan aspal, truk bantuan berhenti sebagai monumen niat baik yang kelelahan.

    Pesawat kecil jenis utility Susi Air diperlakukan seperti jarum akupunktur logistik: menusuk titik-titik paling sakit. Ke dalam wilayah bencana, ia mengangkut panel surya agar air bersih dan listrik bisa hidup tanpa menunggu genset yang rewel; alat kesehatan agar luka tak berubah menjadi statistik; serta logistik dasar yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar mudah dibagi.

    Namun Ferry dan tim tidak berhenti di situ. Mereka berpikir logis sekaligus ekonomis. Pesawat tidak dibiarkan keluar dari Aceh dalam keadaan kosong. Maka satu ton Kopi Gayo diangkutnya terbang ke Jakarta, disusul komoditas lain, agar petani tidak ikut tenggelam bersama banjir. Bantuan pun berjalan dua arah: menyelamatkan hidup sekaligus menjaga penghidupan.

    Nama Air-Lift bukan hiasan bahasa Inggris. Ia menandai strategi: mengangkat beban dari wilayah yang terjepit dengan cara paling langsung dan terukur. Sementara kata “Malaka” menyimpan makna yang lebih dalam, merujuk pada keberanian berpikir dan bertindak ala Tan Malaka, yang menolak sentimentalitas tanpa logika.

    Ini bukan air drop serba darurat, melainkan jembatan udara yang dirancang agar tidak mematikan nadi ekonomi lokal. Dengan begitu, proyek ini bukan sekadar aksi filantropi, melainkan eksperimen etika modern: kasih yang dihitung, pengorbanan yang direncanakan, dan solidaritas yang bekerja mengikuti hukum sebab-akibat.

    Di situ, nama bukan slogan, melainkan ringkasan cara berpikir. Barangkali inilah pelajaran paling sunyi dari kisah ini: iman yang dewasa selalu mencari cara paling efektif untuk berguna. Ketika ajaran kasih naik menjadi lead_ tindakan turun menjadi proof.

    Natal tidak berhenti sebagai tanggal, Islam tidak berhenti sebagai identitas, Stoikisme tidak berhenti sebagai wacana, dan Madilog tidak berhenti sebagai simbol. Semuanya menyatu dalam satu keputusan sederhana, menggerakkan udara ketika lumpur menutup jalan, dan dari sanalah harapan belajar terbang.





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Kejaksaan Diminta Usut Dugaan Kelebihan HGU di Kebun Tanah Gambus dan Lima Puluh

    December 26, 2025

    Dukungan Kandidat Ketum Bermunculan Jelang Munas KAUMY di Yogyakarta

    December 26, 2025

    Syarat Dukungan 20 Persen untuk Pimpin KONI DKI sudah Pas

    December 26, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Rencana Borneo FC di Bursa Transfer Paruh Musim Super League 2025-2026, Rekrut Amunisi Baru seperti Persib Bandung? : Okezone Bola

    Program Presiden December 26, 2025

    Borneo FC kala berlaga. (Foto: Borneo FC) PELATIH Borneo FC, Fabio Lefundes,…

    BMKG Prediksi Bali Diguyur Hujan saat Malam Tahun Baru

    December 26, 2025

    Manajemen Milan Mulai Pertanyakan Kontribusi Christopher Nkunku

    December 26, 2025

    Kejaksaan Diminta Usut Dugaan Kelebihan HGU di Kebun Tanah Gambus dan Lima Puluh

    December 26, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Rencana Borneo FC di Bursa Transfer Paruh Musim Super League 2025-2026, Rekrut Amunisi Baru seperti Persib Bandung? : Okezone Bola

    December 26, 2025

    BMKG Prediksi Bali Diguyur Hujan saat Malam Tahun Baru

    December 26, 2025

    Manajemen Milan Mulai Pertanyakan Kontribusi Christopher Nkunku

    December 26, 2025

    Kejaksaan Diminta Usut Dugaan Kelebihan HGU di Kebun Tanah Gambus dan Lima Puluh

    December 26, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.