Paparan hasil survei tersebut berlangsung di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Sabtu, 27 Desember 2025.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Ridwan Mulyana, menyampaikan, forum diseminasi menjadi tahapan penting untuk menyaring dan merumuskan rekomendasi desa calon lokasi KNMP yang akan dilanjutkan ke fase konstruksi.
“Melalui diseminasi hari ini, diharapkan nanti tersusun rekomendasi desa-desa yang akan masuk ke tahap pembangunan konstruksi,” kata Ridwan Mulyana dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Minggu, 28 Desember 2025.
Sementara itu, Wakil Rektor III Institut Pertanian Bogor (IPB), Ernan Rustiadi, menjelaskan bahwa Program Kampung Nelayan Merah Putih merupakan hasil kolaborasi strategis antara KKP dan IPB University. Forum diseminasi ini menjadi kelanjutan dari rangkaian survei lapangan yang telah dilakukan para surveyor di berbagai wilayah pesisir.
Kegiatan tersebut digelar untuk memaparkan hasil penapisan sistematis sekaligus verifikasi lapangan terhadap sejumlah calon lokasi pembangunan KNMP yang direncanakan untuk tahun 2026.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi intensif antara KKP dan IPB dalam menyusun basis data pembangunan KMNP. Ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi akademisi dan pemerintah dalam membangun Indonesia,” kata Ernan.
Ia berharap forum diskusi yang melibatkan akademisi IPB, KKP, serta perguruan tinggi mitra dapat dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan validasi teknis dan menyampaikan masukan konstruktif. Menurutnya, sinergi antara dunia akademik dan pemerintah berpotensi memberikan dampak nyata bagi penguatan ekonomi biru sekaligus membangun kejayaan maritim Indonesia.
“Melalui diseminasi ini, diharapkan akan tersusun rekomendasi lokasi yang siap masuk tahap konstruksi dan terwujudnya dukungan kolektif terhadap peta jalan pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih secara nasional,” ungkap Ernan.
Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB, Handian Purwawangsa, memaparkan bahwa hasil survei mencakup kajian literatur terhadap 1.008 calon lokasi KNMP. Selain itu, dilakukan survei lapangan mendalam di 282 desa yang menghasilkan 77 rekomendasi calon lokasi KNMP Hub, 194 calon lokasi KNMP Penyangga, serta 11 lokasi yang dikategorikan bukan desa perikanan tangkap.
“Paparan kegiatan hari ini juga menyampaikan jenis dan kapasitas fasilitas yang dibutuhkan berbasis klaster, berikut dengan rumusan model bisnis, kewirausahaan, dan model pendampingan yang terintegrasi guna memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat nelayan di calon lokasi KNMP,” ungkap Handian.

