Otoritas setempat memastikan hingga beberapa jam setelah kejadian tidak terdapat laporan kerusakan besar maupun peringatan tsunami.
Administrasi Cuaca Taiwan menyatakan gempa terjadi sekitar 30 kilometer dari Kota Yilan dengan kedalaman 73 kilometer.
“Gempa tersebut dirasakan di wilayah utara Taiwan dan mengguncang bangunan di Taipei,” kata badan cuaca Taiwan, seperti dikutip dari CNA, Minggu, 28 Desember 2025.
Mereka menambahkan intensitas gempa berada pada kategori empat yang berpotensi menimbulkan kerusakan ringan.
Pemerintah Kota Taipei juga menegaskan tidak ada dampak signifikan, meskipun ditemukan beberapa kasus terisolasi seperti kebocoran gas dan air serta kerusakan ringan pada bangunan.
Dampak gempa sempat menyebabkan lebih dari 3.000 rumah di Yilan kehilangan pasokan listrik untuk sementara. Taiwan Power Company menyebutkan gangguan tersebut segera ditangani.
Sementara itu, Taiwan Railway menghentikan sementara empat perjalanan kereta di wilayah Yilan yang berdampak pada lebih dari 270 penumpang.
Otoritas transportasi Taipei juga melaporkan jalur metro sempat beroperasi dengan kecepatan terbatas selama sekitar 20 menit hingga dipastikan tidak ada kelainan pada stasiun maupun rel.
Perusahaan pembuat chip terbesar dunia, TSMC, mengungkapkan sebagian kecil fasilitasnya di Hsinchu Science Park sempat melakukan evakuasi sesuai prosedur keselamatan.
“Karyawan yang dievakuasi telah kembali bekerja setelah situasi dinyatakan aman,” kata pihak TSMC.
Badan cuaca juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan berkekuatan 5,5 hingga 6,0 dalam satu hari ke depan, meski menilai dampak gempa kali ini terbatas karena pusatnya relatif dalam dan berada di laut lepas.
Presiden Taiwan Lai Ching-te melalui unggahan di media sosial menyampaikan bahwa kondisi berada dalam kendali pemerintah. Ia juga mengingatkan warga untuk tetap siaga terhadap kemungkinan gempa susulan.
Taiwan memang kerap dilanda gempa karena berada di pertemuan dua lempeng tektonik di kawasan Cincin Api Pasifik, wilayah yang oleh USGS disebut sebagai zona paling aktif secara seismik di dunia.
Sebelumnya, pada April 2024, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo menewaskan sedikitnya 17 orang dan menyebabkan kerusakan parah di sekitar Kota Hualien.
Gempa itu disebut sebagai yang terkuat dalam 25 tahun terakhir dan menjadi peristiwa paling serius sejak gempa 7,6 magnitudo pada 1999, yang merupakan bencana alam paling mematikan dalam sejarah Taiwan.
