Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap sebanyak 16.264 kepala keluarga terdampak bencana banjir di Sumatra memilih skema Dana Tunggu Hunian dibanding menempati hunian sementara (huntara).
“Saat ini yang sudah kita terima itu sudah 16.264 KK nama yang sudah by name, by address,” kata Kapusdatin BNPB Abdul Muhari di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12).
Ia menjelaskan Dana Tunggu Hunian yang diberikan itu sebesar Rp600 ribu per KK setiap bulannya yang disalurkan dengan sistem jemput bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dan pencairan Rp600 ribu per KK per bulan ini nantinya akan jemput bola. Jadi masyarakat tidak perlu antre di bank,” ujarnya.
Abdul menyebut seluruh data penerima DTH itu telah diverifikasi dan divalidasi dengan data kependudukan dari Dirjen Dukcapil Kemendagri.
Ia menyampaikan penyaluran akan dilakukan lewat bank-bank Himbara yang ditunjuk di masing-masing provinsi.
Abdul juga menyebut seluruh rekening penerima tahap pertama juga telah dibukakan rekening di bank terkait.
“Mulai besok hingga Jumat itu pihak bank bersama pemerintah kecamatan, desa, ini mulai akan turun,” ucap dia.
Pemerintah kini mulai mempercepat pembangunan huntara dan huntap (hunian tetap) di wilayah terdampak bencana.
Di Sumatra Barat, pembangunan huntara telah berjalan di enam kabupaten/kota, di Sumatra Utara berlangsung di tiga kabupaten/kota.
Lalu di Aceh, satu kabupaten telah memulai pembangunan, sedangkan kabupaten lain masih dalam tahap persiapan dan percepatan, dengan penyiapan lahan menjadi tantangan utama.
Berdasarkan paparan penanganan, di Provinsi Aceh sejumlah daerah telah menyiapkan lokasi huntara dan melakukan pematangan lahan, sementara sebagian lainnya masih dalam proses identifikasi.
Di Sumatra Utara pembangunan huntara dan huntap telah berjalan di beberapa wilayah, termasuk yang telah memulai pembangunan unit contoh dan tahap perencanaan lanjutan.
(mnf/isn)
[Gambas:Video CNN]
