Medan, CNN Indonesia —
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengatakan 648 unit hunian tetap (Huntap) mulai dibangun untuk masyarakat terkena dampak bencana hidrometeorologis banjir dan longsor sporadis yang terjadi akhir bulan lalu di sejumlah daerah provinsi itu.
Bencana itu di antaranya terjadi di Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga.
“Di Tapanuli Utara, lokasi Huntap berada di Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adian Koting. Luas lahannya 5 hektare dengan jumlah 103 unit Huntap,” ujar Bobby Nasution, Selasa (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby menambahkan di Tapanuli Selatan, lokasinya berada di Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batangtoru. Lahan yang disiapkan 61.942 meter persegi, dengan Huntap yang disiapkan sebanyak 227 unit.
“Untuk lokasi Huntap di Tapanuli Tengah berada di Lahan Asrama Haji Sitonong Bangun, Kecamatan Pinangsori. Luas lahannya 1,3 hektare dengan jumlah Huntap sebanyak 118 unit,” paparnya.
“Di Kota Sibolga berada di Jalan Sudirman, Kelurahan Aek Porombunan, Kecamatan Sibolga Selatan. Luas lahannya 5,1 hektare dengan jumlah Huntap 200 unit,” tambah Bobby.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meminta kepada kepala daerah untuk proaktif mengusulkan validasi data Huntap. Dalam hal ini, PKP membutuhkan usulan lokasi riil, agar pembangunannya bisa direalisasikan.
“Selain itu, daerah juga diminta untuk segera melaporkan jumlah data hunian masyarakat yang berada pada kategori rusak ringan, sedang, berat, hanyut atau hilang, karena dampak bencana banjir dan tanah longsor,” ucap dia yang karib disapa Ara itu.
Sebab selain hunian yang akan dibangun oleh pemerintah melalui APBN, Yayasan Buddha Tzu Chi, Danantara juga akan membangun 15.000 unit hunian untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana.
“Jangan terlalu jauh dari ekosistem, seperti sekolah, rumah sakit, ladang sebagai tempat pencaharian masyarakat. Saya minta tolong daerah kaji hunian yang benar-benar siap,” ujar Ara.
(fnr/kid)
[Gambas:Video CNN]
