Kegiatan tersebut menjadi refleksi spiritual akhir tahun sekaligus doa bersama untuk keselamatan bangsa, persatuan nasional, serta masa depan Indonesia yang lebih baik.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar PAN dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik, tidak hanya untuk tahun 2026, tetapi juga tahun-tahun mendatang.
“Anak-anakku sekalian, hari ini tanggal 30 Desember, kami dari PAN mengadakan acara ini agar kita bisa bersama-sama menyongsong masa depan (Indonesia) yang lebih baik,” ujar Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas memotivasi anak-anak yatim piatu agar tidak berkecil hati dengan latar belakang kehidupan dan terus berjuang melalui pendidikan, kerja keras, serta doa.
“Kalian dari latar belakang apa pun bisa menjadi apa saja. Yang penting ada kemauan, sungguh-sungguh, dan kerja keras. Kita punya Allah SWT sebagai penolong dan pelindung. Belajar dengan sungguh-sungguh, berdoa, dan shalat. Insya Allah ada jalan,” tuturnya.
Acara kemudian diisi dengan tausiyah oleh Ustaz Das’ad Latief yang menekankan pentingnya sikap husnuzan, persatuan, serta peran partai politik sebagai sarana berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Partai politik itu lebih efektif dakwahnya daripada Ustaz. Maka jadikan partai (PAN) sebagai alat untuk kebaikan, fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Mari kita bersatu padu, negara kita bisa kuat kalau kita kompak,” tegas Ustadz Das’ad.
Dalam kesempatan tersebut, anak-anak yatim juga menuliskan pesan dan doa untuk bangsa. Salah satunya disampaikan Marisa Lutfi Tristiana, yang berharap Indonesia senantiasa berada dalam lindungan kedamaian dan persatuan.
“Ya Allah, naungi Indonesia dengan damai dan persatukan kami. Peluk saudara-saudara kami yang tengah diuji bencana, ubah luka mereka menjadi harapan. Tuntun para pemimpin dan PAN menjaga amanah dengan hati yang jujur,” ucap Marisa.

