Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah alias Dek Fadh meminta keringanan biaya pelunasan ibadah haji bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra.
“Jemaah haji kami pertama kami meminta kelonggaran untuk setornya setelah ditetapkan terakhir di Tanggal 9, kami minta keringanan untuk diperpanjang khusus Aceh,” kata Dek Fadh dalam rakor satgas pemulihan pascabencana, Banda Aceh, Selasa (30/12).
Dek Fadh menyampaikan di tengah kondisi bencana ini, pembayaran biaya haji oleh calon jemaah di wilayah terdampak bencana masih sangat kurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan misalnya di Aceh Tamiang, dari 158 calon jemaah, baru tujuh orang yang melakukan pelunasan.
Selain itu, ia juga meminta kelonggaran dalam seleksi petugas haji daerah (PHD) di Aceh. Dek Fadh menyebut dalam kondisi ini Aceh tak bisa melaksanakan seleksi PHD jika mengikuti tata aturan yang ada.
“Kami juga harap kepada pimpinan untuk diberikan kelonggaran khusus untuk PHD kali ini di Aceh bisa untuk kami mengusulkan supaya untuk menyempurnakan apa, keterwakilan daerah-daerah nanti yang akan kami usulkan,” ucapnya.
Kementerian Haji dan Umrah sebelumnya menyampaikan sikap pemerintah yang memberikan keringanan waktu pelunasan biaya haji bagi calon jemaah dari daerah terdampak banjir hingga longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Sejumlah wilayah di ketiga provinsi tersebut diterjang bencana banjir bandang dan longsor akhir November lalu hingga pemukiman sampai infrastruktur hancur.
“Kita akan relaksasi di tiga daerah ini. Kan seharusnya tuntas di pelunasan pembayaran haji itu di bulan Desember ini, Tanggal 24. Tapi karena ada musibah di tiga daerah ini, kita relaksasi, kita bisa extend, kita bisa perpanjang,” ucap Wamen Dahnil Anzar Simanjuntak di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/12).
(mnf/isn)
[Gambas:Video CNN]

