Tekanan datang terutama dari saham-saham teknologi besar yang sebelumnya mendorong indeks ke level tertinggi sepanjang sejarah.
Dikutip dari Reuters, Selasa 30 Desember 2025, pada penutupan perdagangan Senin, Dow Jones turun 0,51 persen, S&P 500 melemah 0,35 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,50 persen. Penurunan ini terjadi setelah investor mulai mengambil untung, terutama di saham teknologi dan kecerdasan buatan (AI), menjelang libur Tahun Baru.
Sektor teknologi menjadi beban utama pasar. Saham Nvidia turun 1,2 persen, sementara Palantir Technologies merosot 2,4 persen. Koreksi ini menekan indeks S&P 500 setelah reli kuat pekan lalu yang sempat membawa indeks tersebut ke rekor tertinggi.
Tekanan juga datang dari saham Tesla, yang turun 3,3 persen setelah mencetak rekor harga pekan lalu. Penurunan Tesla turut membebani sektor barang konsumsi non-primer. Sementara itu, saham-saham material ikut melemah seiring turunnya harga emas dan perak setelah reli kuat sebelumnya.
Sebaliknya, saham sektor energi justru menguat hampir 1 persen, mengikuti kenaikan harga minyak sekitar 2 persen. Di sisi lain, saham perbankan terkoreksi setelah mencatat reli panjang sepanjang tahun ini. Citigroup, yang tahun ini sudah naik hampir 68 persen, turun 1,9 persen pada perdagangan Senin.
Meski pasar melemah, tren jangka panjang masih positif. Ketiga indeks utama AS masih berada di jalur mencatat kenaikan dua digit sepanjang 2025 dan diperkirakan menutup tahun dengan kinerja tahunan positif untuk tahun ketiga berturut-turut. Optimisme investor masih ditopang oleh prospek AI, potensi penurunan suku bunga, dan ketahanan ekonomi AS.

