Berita F1: Mercedes menutup musim Formula 1 2025 sebagai runner up konstruktor dengan raihan 469 poin, berada di belakang McLaren yang tampil dominan sepanjang musim. Hasil tersebut menandai kemajuan signifikan bagi tim asal Brackley, yang setahun sebelumnya hanya mampu finis di peringkat keempat.
George Russell menjadi tulang punggung utama Mercedes sepanjang musim. Pebalap asal Inggris itu menyumbang dua kemenangan di Grand Prix Kanada dan Singapura, serta mengakhiri musim di posisi keempat klasemen pebalap dengan total 319 poin. Konsistensi Russell menjadi faktor kunci, terutama setelah ia hanya sekali gagal lolos enam besar di sesi kualifikasi, yakni di Monaco akibat kendala teknis.
Performa stabil Russell memperkuat posisinya sebagai pemimpin tim. Sepanjang musim, ia nyaris selalu menuntaskan balapan di zona poin dan hanya dua kali tertinggal satu lap dari pemimpin lomba. Keputusan Mercedes mempertahankan Russell hingga 2026 dinilai tepat, meski kontrak barunya hanya berdurasi satu tahun dengan nilai sekitar 30 juta pound sterling per musim.
Di sisi lain garasi, Kimi Antonelli menjalani musim debut yang penuh dinamika. Pebalap muda Italia itu memulai kariernya di Formula 1 dengan impresif lewat finis keempat di Australia dan podium ketiga di Kanada. Namun, perubahan suspensi yang diperkenalkan Mercedes di pertengahan musim membuat Antonelli kesulitan beradaptasi.
Rentetan hasil kurang maksimal di seri Eropa, termasuk beberapa kegagalan finis, sempat menekan kepercayaan diri Antonelli. Situasi tersebut berbalik di Brasil, ketika ia tampil matang dan meraih podium kedua sambil mempertahankan posisi dari tekanan Max Verstappen. Momentum itu berlanjut dengan podium tambahan di Las Vegas, membuat Antonelli menutup musim di peringkat ketujuh dengan 150 poin.
Secara keseluruhan, Mercedes mencatat 12 podium sepanjang musim 2025, catatan terbaik mereka sejak 2022. Meski hanya unggul satu poin dari total musim 2024, lonjakan posisi di klasemen konstruktor menunjukkan efektivitas pengembangan W16. Pembaruan teknis di Imola, termasuk revisi suspensi depan dan aerodinamika, memberikan peningkatan performa yang konsisten.
Namun, masalah manajemen suhu ban masih menjadi pekerjaan rumah, terutama di sirkuit dengan temperatur tinggi. Tantangan tersebut menjadi catatan penting menjelang regulasi 2026 yang akan membawa perubahan besar pada bobot mobil, sistem aerodinamika aktif, serta unit daya dengan komposisi hibrida baru.
Dengan pengalaman sukses menghadapi perubahan regulasi pada 2014, Mercedes kembali dipandang sebagai salah satu kandidat kuat di era baru Formula 1. Kombinasi Russell yang matang dan Antonelli yang telah ditempa musim debut berat memberi harapan besar bagi tim dalam upaya kembali bersaing di papan atas.
Artikel Tag: Mercedes, Kimi Antonelli, George Russell, F1 2026
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/runner-up-tapi-mengancam-inilah-alasan-mercedes-ditakuti-jelang-f1-2026

