Ini Perbedaan Olahraga Hyrox dengan Crossfit (Foto: Freepik)
INI perbedaan olahraga Hyrox dengan Crossfit. Olahraga Hyrox dan CrossFit kini marak digemari pada pekerja kantoran hingga profesional muda. Di Indonesia tren olahraga ini bukan hanya efektif membentuk badan yang ideal, tapi juga cocok bagi mereka yang menyukai tantangan, membentuk fisik yang prima dan membangun stamina.
Dari sejumlah tren olahraga yang kini berkembang, Hyrox dan CrossFit menjadi dua jenis latihan yang paling banyak digemari para pecinta olahraga fungsional. Berbeda dari olahraga konvensional, Hyrox dan CrossFit menawarkan konsep yang lebih intens dan lebih mudah dipelajari oleh pemula sekalipun.
Dikutip dari TIME, Senin (30/6/2025), Hyrox menjadi tren kebugaran baru yang tengah mendunia. Olahraga ini pertama kali diluncurkan pada 2017 di Jerman oleh seorang pemain hoki. Adapun daya tarik dari olahraga ini terletak pada risiko cideranya yang minim bahkan tidak menimbulkan rasa sakit saat dilakukan.
Gerakan dalam Hyrox terbilang mudah dan sederhana. Ada delapan gerakan dalam Hyrox, di antaranya, gerakan seperti mengayunkan cangkul, mendayung hingga menarik kereta dorong. Hyrox berdurasi 60-90 menit dan harus dilakukan dengan stamina yang prima. Selama sesi latihan, atlet harus mampu mempertahankan latihannya dalam waktu yang cukup lama.
Dalam jangka panjang, Hyrox akan semakin melatih daya tahan. Karena panjangnya durasi latihan, maka atlet membutuhkan asupan karbohidrat secara berkala. Makanan dan minuman tinggi karbohidrat sangat dibutuhkan untuk menjaga energi tubuh dan mencegah kelelahan selama sesi latihan.
Sementara itu, dikutip dari The Hit Company, olahraga CrossFit telah lebih dahulu dikenal. Di mana, olahraga ini sangat menekankan pada variasi latihan dengan intensitas tinggi. Gerakan CrossFit sendiri bisa berubah setiap harinya. Latihannya dengan menggabungkan gerakan seperti angkat beban, senam hingga cardio. Olahraga ini juga menekankan tenaga yang besar dan kekuatan maksimal.
