Rombongan kereta (roker) KRL mempunyai trik tersendiri untuk membuat perjalanan terasa lebih mudah dan satset. Mereka hafal urutan gerbong kereta untuk memudahkan naik dan turun kereta.
Salah satunya anak kereta (anker) bernama Rizki, pekerja yang rumahnya Citayam, Depok, Jawa Barat. Rizki setiap hari naik kereta menuju ke kantornya di daerah Jakarta Pusat (Jakpus).
Rizki hafal gerbong mana yang harus dinaikinya agar bisa turun langsung ketemu tangga di stasiun tujuannya. Posisi menentukan efisiensi waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalo ngepasin turun gitu emang ada tuh ngapalinnya. Kalo turun di Stasiun Juanda biasa saya gerbong 8, itu lebih deket ke tangga, yang 12 kereta ya,” kata Rizki saat ditemui di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (6/9/2025).
Jika pulang dan turun di Stasiun Citayam, Rizki memilih berada di gerbong paling belakang sebelum gerbong khusus wanita.
“Citayam juga sama (ada triknya). Pokoknya ujung belakang aja, buntut, kan ekor belakangnya khusus cewek ya, ini satu gerbong depannya,” sebut Rizki.
Selain Rizki, ada juga Ayu tinggal di Cilebut Bogor dan berkantor di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Ayu juga menggunakan jurus memilih gerbong kereta untuk memudahkan dirinya saat transit di Stasiun Manggarai.
Stasiun Manggarai (Kurniawan F/detikcom)
|
Ayu kerap berpindah ke gerbong bagian tengah rangkaian KRL. Tujuannya agar saat turun, bisa lebih dekat dengan posisi tangga ketika tiba di Stasiun Manggarai.
“Naik sih naik aja, paling pas mau turun geser, gerbong 5 atau 6 ya kayaknya. Soalnya tergantung kereta juga yang berapa gerbong,” tutur Ayu.
Adam, anker lainnya yang biasanya naik kereta relasi Bekasi-Manggarai, juga punya trik agar saat turun, tidak capek lagi untuk jalan meniti tangga. Adam yang biasa turun di Stasiun Cakung, sudah hafal, jika ingin turun harus bergeser ke gerbong ke-4 dari belakang.
“Kalau di Cakung sih deketnya kereta keempat dari belakang ya, saya nggak hafal nomor gerbongnya, karena kan berubah-ubah ya, kepalanya ganti-gantian kan,” terang Adam.
Begitu juga saat dia turun di Stasiun Sudirman untuk ke kantornya. Dia naik di gerbong kereta keempat dari arah depan.
“Sama aja sih ya, kereta keempat atau lima kalo nggak salah, tapi arah depan ya, kan ke sana tuh (arah Sudirman), dia juga (Stasiun Sudirman) posisinya kan di tengah kalo Sudirman,” ujar Adam.
Halaman 2 dari 2
(kny/jbr)