Kadispen AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana/Foto: Ari Sandita-Okezone
JAKARTA – Kadispen AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana berkomunikasi dengan almarhum Marsma TNI Fajar Adriyanto. Komunikasi selama 40 menit tersebut menjadi yang terakhir, sebelum almarhum gugur dalam insiden pesawat latih jatuh di Bogor, Jawa Barat.
“Saya terakhir berhubungan dengan beliau hari Jumat kemarin. Saya telepon-teleponan terkait bagaimana inovasi Dispen ke depan, memajukan Dispen AU, 40 menit sendiri,” ujarnya pada wartawan di rumah duka, Minggu (4/8/2025).
Dalam komunikasi itu, almarhum memberikan masukan untuk kemajuan Dispen AU. Selain pernah menjabat sebagai Kadispen AU, Marsma TNI Fajar juga memiliki dedikasi tinggi terhadap Dispen AU.
“Beliau banyak memberikan masukan, karena nggak sempat ke ruangan saya, akhirnya kami telepon-teleponan saja. Bagaimana harusnya Dispen ini ke depan. Beliau banyak memberikan masukan-masukan yang akan kami laksanakan ke depan seperti apa,” tuturnya.
Salah satu masukannya tentang hubungan Dispen AU dengan media massa dan koreksi-koreksi manakala ada kekurangan pada Dispen AU. Gugurnya almarhum membuat semua jajaran TNI AU merasa kehilangan sosok panutan sekaligus penerbang yang berdedikasi tinggi memajukan Angkatan Udara.
“Beliau menyampaikan kemarin, ada beberapa hal yang saya tangkap, bagaimana memajukan Dispen AU. Terkait dengan hubungan kita dengan media, kita harus betul-betul saling isi sama-sama, kita memberikan yang terbaik,” paparnya.
Media dibutuhkan untuk mengoreksi segala sesuatu yang segera dibenahi Angkatan Udara. “Sehingga kami tahu kekurangannya apa. Ke depan bisa kami perbaiki menjadi lebih baik,” ungkapnya.
(Fetra Hariandja)