Jakarta

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menegaskan pengamanan aksi unjuk rasa di DPR/MPR RI harus dilakukan dengan cara humanis dan profesional. Ia menekankan pentingnya anggota menjaga sikap selama bertugas.

    “Pengamanan unras tidak boleh menimbulkan kerusuhan maupun kerusakan fasilitas umum. Anggota harus sabar, terukur,” kata Irjen Asep dalam arahannya, Rabu (24/9/2025).

    Selain itu, Irjen Asep juga menegaskan, personel di lapangan tidak dibekali senjata api. Sementara penggunaan gas air mata hanya dapat dilakukan sesuai SOP dan dengan izin Kapolda langsung.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Semua tindakan wajib dalam satu komando tanpa inisiatif pribadi,” tegasnya.

    Kapolda juga mengingatkan perwira pengendali untuk mengedepankan langkah persuasif. Personel diharapkan menjaga profesionalisme dan marwah institusi.

    “Pegang teguh prinsip Jaga Jakarta. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Tunjukkan profesionalisme, jaga marwah institusi, dan buktikan Polri mampu menjaga unjuk rasa dengan baik,” tutup Asep.

    8.340 Personel Pengamanan

    Sejumlah massa dari berbagai elemen masyarakat akan menggelar aksi dalam rangka Hari Tani Nasional (HTN) di DPR. Sebanyak 8.340 aparat gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.

    “Penguatan wilayah Jakpus 8.340 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemda DKI,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Rabu (24/9).

    Aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh berbagai organisasi petani, kelompok masyarakat sipil, dan elemen mahasiswa. Rencananya, aksi digelar mulai pagi menjelang siang nanti.

    Untuk rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi sendiri akan dilakukan secara situasional. Aparat akan melihat eskalasi massa aksi yang hadir.

    (mei/dhn)



    Source link

    Share.